Friday, January 11, 2008

Standard Kepelatihan Olahraga Panjat Tebing

Panjat tebing telah menjadi cabang resmi Pekan Olahraga Nasional (PON) sejak tahun 2000. Pada PON Palembang 2004 cabor panjat tebing memperebutkan 14 medali emas, dan pada PON 2008 Kaltim yang akan datang emas yang diperebutkan bertambah menjadi 21. Dengan banyaknya jumlah medali emas jelas cabor panjat tebing menjadi menarik untuk dikembangkan di suatu propinsi.

Sampai saat ini semua orang boleh menyebut dirinya pelatih panjat tebing, karena memang tidak ada aturan untuk mendefinisikan kata 'pelatih panjat tebing', hasilnya panjat tebing suatu saat dapat menjadi satu kegiatan yang penuh ketidakpastian.

Saat ini ada 32 pengda FPTI dan 185 pengcab, berarti ada kebutuhan sedikitnya 200 pelatih panjat tebing untuk menghadapi PON dan PORPROP. Belum lagi pelatih panjat tebing untuk tingkat klub, sekolah atau universitas.

Hal tersebut diatas jika tidak disikapi dengan bijaksana dapat membuat cabor panjat tebing mempunyai citra buruk di masyarakat (apa lagi jika mengingat panjat tebing mempunyai tingkat risiko yang tidak-dapat diremehkan), karena itulah FPTI sebagai organisasi yang paling berkepentingan dengan perkembangan olahraga panjat tebing Indonesia merasa perlu dengan standard kepelatihan olahraga panjat tebing. Diharapkan dengan lahirnya standard, akan tercipta pelatih yang mempunyai kompetensi yang obyektif dan terukut yang akhirnya akan meningkatkan prestasi panjat tebing Indonesia.
Artikel ditulis mamanh tanggal 28/10/07 pada situs http://bsapi.wah-indonesia.org

Visit Yogyakarta / Jogja