TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembangunan sarana Wall Climbing berstandar nasional dan internasional Sleman terancam tertunda lagi. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam sambutan peresmian Bayu Climbing Center, Minggu (5/2) lalu.
Ketua Harian FPTI Sleman, Agus Kariswanto membenarkan hal tersebut. Ia pun mengulangi pernyataan Sri Purnomo mengenai kemungkinan diundurnya arena panjat tebing itu, dengan berbagai pertimbangan.
"Saya instruksikan pembangunan wall climbing di Klebengan harus sesuai standar nasional dan internasional untuk menjamin keselamatan dan dapat di banggakan. Apabila belum sesuai yang diharapkan, lebih baik pembangunan ditunda satu tahun namun benar-benar memenuhi standar," katanya menirukan pernyataan Sri Purnomo.
Pemerintah Kabupaten Sleman berencana membangunan arena olahraga terpadu di Lapangan Klebengan, Depok Sleman. Satu di antara venue yang akan dibangun adalah sarana wall climbing, yang sudah lama diimpikan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sleman, sebagai tempat latihan dan Venue Kompetisi yang memenuhi standar Nasional.
Pernyataan Bupati tersebut sebagai respon masih belum ada kesamaan persepsi dalam rencana pembangunan tersebut antara FPTI Sleman dengan pihak kontraktor yang membangung arena.
Karis mengatakan, FPTI Sleman sebagai induk organisasi panjat tebing yang bertanggung jawab atas pembinaan olahraga di Sleman, menginginkan wall yang bisa membanggakan warga sleman sehingga semakin memotivasi atlet-atlet andalan kabupaten sleman untuk berprestasi lebih tinggi.
"Kalau sekadar mendirikan wall tentu sudah tidak perlu lagi karena di kampus-kampus sudah banyak wall untuk latihan yang menjulang tinggi, sehingga FPTI Sleman dapat bersinergi untuk memakai dan merawat bersama dengan klub pemiliknya," ujarnya.
Untuk mengawal dan memantau pembangunan wall climbing tersebut FPTI Sleman telah menugaskan tiga pengurus untuk berkomunikasi dengan KONI Sleman dan Kontraktor pembangunan.
"Saya harus memastikan bahwa ketika sarana wall climbing mulai dibangun, gambar dan spesifikasinya harus disetujui tim kami," tegasnya.
Karis menambahkan, FPTI Sleman mengusulkan nama venue wall climbing kepada Bupati Sleman dan Ketua Umum Koni Sleman yaitu Fitriyani Climbing Arena. Nama tersebut diambil dari atlet andalan Kabupaten Sleman yang meraih emas dalam Sea Games 2011 di Palembang.
Pemberian nama itu dengan harapan akan muncul banyak Fitriyani-fitriyano lain dari Kabupaten Sleman, yang dapat membawa harus nama Sleman dan Indonesia dalam kancah kompetisi panjat tebing nasional dan Internasional.(*)
Ketua Harian FPTI Sleman, Agus Kariswanto membenarkan hal tersebut. Ia pun mengulangi pernyataan Sri Purnomo mengenai kemungkinan diundurnya arena panjat tebing itu, dengan berbagai pertimbangan.
"Saya instruksikan pembangunan wall climbing di Klebengan harus sesuai standar nasional dan internasional untuk menjamin keselamatan dan dapat di banggakan. Apabila belum sesuai yang diharapkan, lebih baik pembangunan ditunda satu tahun namun benar-benar memenuhi standar," katanya menirukan pernyataan Sri Purnomo.
Pemerintah Kabupaten Sleman berencana membangunan arena olahraga terpadu di Lapangan Klebengan, Depok Sleman. Satu di antara venue yang akan dibangun adalah sarana wall climbing, yang sudah lama diimpikan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sleman, sebagai tempat latihan dan Venue Kompetisi yang memenuhi standar Nasional.
Pernyataan Bupati tersebut sebagai respon masih belum ada kesamaan persepsi dalam rencana pembangunan tersebut antara FPTI Sleman dengan pihak kontraktor yang membangung arena.
Karis mengatakan, FPTI Sleman sebagai induk organisasi panjat tebing yang bertanggung jawab atas pembinaan olahraga di Sleman, menginginkan wall yang bisa membanggakan warga sleman sehingga semakin memotivasi atlet-atlet andalan kabupaten sleman untuk berprestasi lebih tinggi.
"Kalau sekadar mendirikan wall tentu sudah tidak perlu lagi karena di kampus-kampus sudah banyak wall untuk latihan yang menjulang tinggi, sehingga FPTI Sleman dapat bersinergi untuk memakai dan merawat bersama dengan klub pemiliknya," ujarnya.
Untuk mengawal dan memantau pembangunan wall climbing tersebut FPTI Sleman telah menugaskan tiga pengurus untuk berkomunikasi dengan KONI Sleman dan Kontraktor pembangunan.
"Saya harus memastikan bahwa ketika sarana wall climbing mulai dibangun, gambar dan spesifikasinya harus disetujui tim kami," tegasnya.
Karis menambahkan, FPTI Sleman mengusulkan nama venue wall climbing kepada Bupati Sleman dan Ketua Umum Koni Sleman yaitu Fitriyani Climbing Arena. Nama tersebut diambil dari atlet andalan Kabupaten Sleman yang meraih emas dalam Sea Games 2011 di Palembang.
Pemberian nama itu dengan harapan akan muncul banyak Fitriyani-fitriyano lain dari Kabupaten Sleman, yang dapat membawa harus nama Sleman dan Indonesia dalam kancah kompetisi panjat tebing nasional dan Internasional.(*)