Thursday, December 22, 2011

Sri Purnomo Pimpin FPTI Lagi

Laporan Laporter Tribun Jogja, Joko Widiyarso

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sri Purnomo terpilih lagi menjadi ketua umum federasi panjat tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Sleman periode 2012-2016. Sebelumnya sosok yang juga menjabat sebagai Bupati Sleman ini telah mempimpin FPTI Sleman periode sebelumnya.

Keputusan itu sebagai tindak lanjut musyawarah cabang FPTI Sleman yang berlangsung Senin (12/12) lalu, yang menetapkan Sri Purnomo terpilih secara aklamasi untuk menduduki ketua umum FPTI Sleman empat tahun mendatang.

Selain Sri Purnomo, kepala bidang Pemerintahan Desa Pengkab Sleman, Soekarno, dan Dosen FIK UNY, Bandi Utama dan Dosen STP Ampta Yogyakarta, Hary Rahmadi terpilih untuk menduduki jabatan sebagai dewan penasihat FPTI Sleman periode mendatang.

Ketua Harian FPTI Sleman, Karis menyatakan, seluruh pejabat terpilih telah menyatakan kesediaannya untuk memajukan olahraga panjat tebing Sleman, khususnya pada periode empat tahun mendatang.

"Pak Sri Purnomo dikonfirmasi melalui ponsel mengatakan bahwa siapapun yang terpilih menjadi pelaksana harian membantu beliau. Yang penting membuat panjat tebing Sleman makin baik. Tidak ada titipan nama maupun intervensi dalam proses pemilihan pengurus ini," katanya, Jumat (16/12).

Selain memilih ketua umum dan dewan penasehat, Musyawarah Cabang FPTI Sleman juga memilih lima orang formatur untuk membentuk kepengurusan lengkap, Mereka adalah Agung Isdianto (wakil pengurus lama), Karis (wakil pengurus lama), Ari (pantarei), Umi (matala biogama) dan Nur Wahida (independen).

"Selambat-lambatnya dalam satu bulan ini tim formatur yang dipimpin ketua umum terpilih harus menyusun kepengurusan selengkapnya," tuturnya.

Karis melanjutkan, pada bagian akhir muscab, dibahas agenda strategis FPTI Sleman empat tahun ke depan. Melalui diskusi yang mendalam disepakati beberapa poin bagi FPTI Sleman.

Poin tersebut adalah penting antara lain pengusahaan venue latihan di area publik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi kegiatan melalui berbagai saluran media untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap olahraga panjat tebing, peningkatan frekuensi dan kualitas kompetisi, penyediaan perangkat kompetisi yang memadai, serta pentingnya pembinaan atlet mulai dari usia dini.

Namun, tambahnya, pelaksanaan rencana tersebut dan strateginya diserahkan kepada pengurus terpilih. Satu lagi yang menjadi catatan menarik adalah, diusulkannya program panjat tebing masuk desa. Hal itu otomatis dilakuan dengan pembentukan koordinator olahraga panjat tebing kecamatan, Liga Boulder Sleman dan juga panjat tebing masuk sekolah.

3 Atlet Panjat Tebing Sleman, Terima “Best Achievement Athlete”

SLEMAN (KR) – Federasi Panjat Tebing (FPTI) Kabupaten Sleman memberikan penganugerahan “Best Achievement Athlete” kepada 3 atlet, yaitu : Retno Widiastuti, Septi Sancoko dan Albert Roundaldo. Penganugerahan diberikan atas kerja keras dalam latihan dan mampu menginspirasikan kepada atlet lain.

Ketua harian FPTI Kabupaten Sleman Karis mengatakan, pemberian anugerah tersebut berdasarkan penilaian dari atlet, official dan pelatih. Untuk atlet memiliki 1 suara, official 2 suara dan pelatih 3 suara.

“Setelah total suara dikumpulkan, mengerucut 3 atlet tersebut. Tujuan pemberian ini untuk memotivasi atlet. Yang kami nilai bukan prestasinya, melainkan perjuangannya dalam meraih prestasi,” kata Karis kepada KR, Jum’at (25/11) malam lalu di Sleman.

Disamping pemberian anugerah, acara yang dihadiri Ketua Umum FPTI Kabupaten yang juga Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo, M.Si. dan Ketua Umum KONI sleman Mujiman ST tersebut, juga untuk poembubaran tim panjat tebing Porprov Sleman.

Dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI DIY-2011 lalu, Retno memperoleh medali emas dan Septi Sancoko medali perak. Sedangkan Albert tidak memperoleh medali, namun secara penampilan cukup maksimal.

Sedangkan Ketua Umum FPTI Sleman Sri Purnomo berharap, jangan puas diri setelah keluar sebagai juara umum cabang panjat tebing pada Porprov lalu. Namun harus terus meningkatkan latihan agar bisa mempertahankan gelar juara umum. “Setelah nanti Sleman mempunyai tempat latihan sendiri, harapan saya kemampuan atlet semakin meningkat,” kata Sri Purnomo.

Lebih lanjut Sri Purnomo mengemukakan, FPTI Sleman memang telah menyumbang satu atlet untuk membela bangsaIndonesiadalamSEAGames kemarin, yaitu Fitriyani. Harapannya nanti, Sleman kembali bisa mencetak atlet yang bisa mengharumkan nama BangsaIndonesia.

“Tunjukkan bahwa Sleman mampu mencetak atlet yang berprestasi, baik tingkat provinsi, nasional maupun internasional,” ujarnya. (*-1)-o

Tuesday, November 29, 2011

Sleman Juara Umum Panjat Tebing Porprov DIY XI 2011


Klasemen Akhir Perolehan Medali Panjat Tebing Porprov XI Tahun 2011. Persaingan sangat ketat antara Sleman dan Kota, dan berdasarkan perhitungan nilai, Sleman unggul 5 poin atau setara dengan 1 emas. Target Sleman adalah 7 emas 7 Perak dan 6 Perunggu atau total poin 62, namun di perjalanan merubah strategi bermain aman untuk mencari keunggulan poin tanpa memperhatikan jumlah emasnya berapa namun bagaimana bisa unggul poin di akhir kompetisi. Dan hasilnya seperti diatas. Sleman Juara Umum. Selamat untuk Tim Panjat Tebing Sleman!

Saturday, November 26, 2011

Pembubaran Kontingen Panjat Tebing Sleman 2011




Tuesday, November 22, 2011

Target 250 Peserta di Jateng Open

SEMARANG-Pengurus Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jateng, menargetkan bisa menggandeng sekitar 250 peserta di Kejuaraan Panjat Tebing “Jateng Open” yang akan dilaksanakan di wall climbing kompleks Stadion Jatidiri Semarang, 1-4 Desember. Hal itu disampaikan Ketua FPJTI Jateng, M Reza Kurniawan ketika ditemui baru-baru ini. Tidak hanya atlet panjat tebing Jateng, event ini rencananya akan diikuti oleh atlet dari daerah di seluruh Indonesia. 

“Kami menyediakan hadiah total Rp 100 juta bagi para pemenang dalam event ini,” tegasnya. 
Panitia Jateng Open juga sudah mengirim surat pemberitahuan kepada seluruh Pengda FPTI se-Indonesia.  “Rencananya, kejuaraan ini juga akan diikuti atlet panjat tebing dari beberapa negara di Asia. Terkait jumlah peserta, kami masih menunggu hingga ditutupnya pendaftaran,” tegasnya.

Jateng menyiapkan 26 pemanjat tebing untuk turun di empat kelas yang dipertandingkan, termasuk enam atlet yang kini masih berada di Pelatnas.  “Toni Mamiri dan Santi Welyanti yang kini masih membela timnas di SEA Games, juga akan diturunkan,” tegasnya.

Event ini, selain untuk meramaikan kejuaraan panjat tebing, juga dimaksudkan guna menyiapkan atlet Jateng sebelum diberangkatkan ke PON Riau 2012. Jateng pada babak kualifikasi PON di Jatidiri Semarang, 15-22 Juni lalu telah memastikan meloloskan 16 atlet.
“Dalam persiapan PON, kami akan mengirim beberapa atlet untuk mengikuti kejuaraan di luar negeri. Karena di PON kami menargetkan bisa menjadi juara umum,” tegasnya.

Sleman

Sementara, setelah sukses mempersembahkan titel juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) DIY Oktober lalu, atlet panjat tebing Kabupaten Sleman membidik turnamen panjat tebing Jawa Tengah (Jateng) Open untuk meraih prestasi. 

Ketua Harian FPTI Sleman Karis mengatakan, Sleman bakal mengirim beberapa atlet unggulan di turnamen tersebut, di antaranya Bayu, Wahyu Purnomo, Priska Mestikaning, Vita Ery O, Retno Widyastuti, dan Septi Sancoko.
‘’Sekarang mereka terus mematangkan persiapan. Latihan rutin digelar bersama setiap hari di kedai panjat Kalasan, Sleman,î kata Karis. (H71-21)  Suara Merdeka 19 Nopember 2011

Tuesday, November 15, 2011

PENUHI JANJI HAJIKAN ORANG TUA

IMPIAN besar Fitriyani terwujud sudah. Dara manis asal RT 01 RW 11 Triharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini berhasil menyumbangkan medali emas SEA Games bagi Indonesia melalui cabang panjat tebing nomor speed track.



Emas pertamanya di level internasional diraih setelah mengalahkan sesama atlet Indonesia lainnya, Santi Welyanti, dengan selisih waktu 0,03 detik. Fitriyani tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Dia mengaku bangga dan terharu karena mampu turut mengharumkan Tanah Air dan keluarga. Air matanya tak tertahankan lagi saat Indonesia Raya dikumandangkan.

”Saya sangat bangga sekaligus terharu saat Indonesia Raya dikumandangkan. Tak terasa saya menangis saat medali emas dikalungkan,” ucap putri pertama dari dua bersaudara ini berkisah saat dihubungi kemarin. Dara kelahiran 20 April 1988 ini menuturkan, keberhasilan yang diraihnya tak lepas dari dukungan penuh orang tua serta rekan-rekannya.

Sesuai janjinya semula, lulusan Universitas Gadjah Mada ini akan memanfaatkan hadiah yang diterimanya untuk memberangkatkan orang tua ke Tanah Suci. ”Saya akan menunaikan janji saya kepada bapak-ibu untuk memberangkatkan mereka ke Tanah Suci. Ini menjadi hadiah terindah buat mereka dan buat saya secara pribadi. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan membahagiakan orang tua,” kata dia sumringah.

Wakhidah, ibu Fitriyani, mengatakan bahwa dukungan penuh tak pernah putus diberikan bagi putri tercintanya. Agar Fitri meraih hasil terbaik, Wakhidah dan suaminya, Suwardi, menjalankan puasa sunah secara rutin, baik sebelum maupun sesudah putrinya bertanding. Puasa sunah masih mereka jalankan hingga kini sebagai wujud syukur atas keberhasilan putri mereka.

”Kami tidak bisa mendukung dengan cara lain. Kami hanya mendukung dia lewat doa dan puasa sunah. Kami bersukur karena dia berhasil meraih ambisinya,” ucap Wakhidah. Suwardi sendiri mengaku, malam sebelum mempersembahkan medali emas, putri tercintanya sempat menghubungi melalui telepon. Saat itu Fitri berjanji bakal memberangkatkan keduanya ke Tanah Suci jika berhasil meraih medali emas.

”Dia sempat bilang begitu. Kami serahkan semuanya kepada dia.Yang pasti, kami sangat bangga karena putri tercinta kami mampu mempersembahkan emas untuk negeri ini,” terangnya bangga. Ketua Harian FPTI Sleman Karis turut berbangga atas prestasi salah satu atletnya tersebut.

Dia menilai Fitri memiliki momentum yang pas setelah memutuskan fokus di nomor speed track. Dia berharap keberhasilan Fitri mampu memacu semangat atlet panjat tebing asal Sleman lainnya. ”Kami bangga dengan apa yang sudah dia raih. Keberhasilan dia menjadi contoh bagi atlet muda lainnya. Ke depan, kami berharap lebih banyak atlet Sleman yang mampu mengikuti jejak dia mengukir prestasi di level internasional,” ucap dia.

Sukses besar Fitriyani tidak didapat dengan mudah. Fitri malang melintang mengejar prestasi di bidang yang digemarinya sejak kuliah ini. Berkat kerja kerasnya, Fitri juga sempat menjadi juara 3 Kejurnas Junior kelas speed klasik di Bali (2005), juara 3 Kejurnas junior kelas speed klasik di Jakarta (2007), serta juara 1 kejurnas antarmahasiswa kelas speed klasik di Palu (2007).

Berikutnya juara 3 Asian Youth tahun 2007 kelas speed klasik di Yogyakarta,juara 3 PON Kaltim 2008 kelas speed beregu putri atas nama DIY. Juara 1 Kejurnas resmi FPTI tahun 2010 kelas speed track perorangan putri di Jakarta, juara 1 Seleknas SEA Games 2011 di Surabaya kelas speed track perorangan putri. Lalu juara 2 speed track campuran di Pra-PON 2011 Jawa Tengah dan juara 3 ekstrem games 2011 di Palembang. ● sodik 

PANJAT TEBING BORONG EMAS

PALEMBANG – Cabang olahraga (cabor) sport climbing mulai menunjukkan konsistensinya dalam perburuan medali SEA Games XXVI/2011. 


Dalam pertandingan nomor speed track yang dilaksanakan kemarin, climber Indonesia menyapu bersih dua medali emas di nomor putra dan putri. Di kategori putra, Abudzar Yulianto menjadi yang terbaik setelah mencatatkan waktu tercepat di partai final 8,65 detik. Dia mengalahkan atlet Vietnam Phan Thanh Nhien yang mencatatkan waktu 11,37 detik.

Sementara di posisi ketiga ditempati Weng Khit Adriel Choo dari Singapura dengan waktu 11,38 detik. Sayangnya, climber Indonesia lainnya, Gunawan R Sentosa, gagal mendapatkan medali setelah terpeleset di lintasan saat berhadapan dengan Than Nhien, sekaligus mengakhiri perjuangannya di babak perempat final.

Sementara di kategori putri, sempat terjadi all Indonesian final antara Fitriyani dan Santi Welyanti. Namun, Santi harus mengakui ketangguhan Fitriyani, meski hanya selisih tiga detik. Di partai final tersebut, Fitriyani mampu mencapai finis dengan waktu 9,36 detik, sedangkan Santi 9,39 detik.

Sementara di posisi ketiga ditempati atlet Singapura Ming Xin Judith Sim, setelah mengalahkan atlet Malaysia Wann Iryani Arifin pada perebutan tempat ketiga. Manajer Sport Climbing Indonesia Hendri Wijaya mengaku sangat puas. Dia memprediksi Indonesia akan mendominasi nomor speed track sejak awal.

Pasalnya, nomor itu merupakan salah satu nomor andalan Merah Putih dalam penyumbang medali dari empat nomor lainnya. “Kalau untuk nomor speed track ini, kita memiliki para atlet yang cukup bisa diandalkan dan alhamdulillah semua sesuai harapan. Justru yang di luar dugaan itu saat Aan berhasil mencuri medali emas di nomor boulder kemarin,” ungkapnya.

Pengurus PB FPTI itu berharap keberhasilan ini dapat menjadi penambah semangat bagi para atlet lainnya yang belum bertanding, agar memberikan penampilan terbaiknya. Apalagi, pada pertandingan hari ini persaingan bakal berlangsung ketat di nomor lead putri. Indonesia akan mendapat hambatan dari Filipina, Thailand, dan Singapura.

“Meskipun bukan merupakan nomor andalan Indonesia, kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin. Untuk di nomor lead putri, kita memiliki satu atlet yang cukup baik yakni Wilda. Mudahmudahan dia bisa mengikuti jejak rekanrekan lainnya,” jelasnya. Sementara itu, Abudzar sangat bersyukur bisa mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia.

Pria asal Gresik, Jawa Timur ini mengaku cukup tegang saat melakukan pemanjatan terakhir di partai final, karena lawan yang dihadapi merupakan para pemanjat terbaik dari negaranya masingmasing. ● yopie cipta raharja 

Monday, November 14, 2011

Mujiman Cairkan Bonus 26 November

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Akhirnya, kabar gembira bagi atlet Porprov Sleman berhembus juga. Mereka akan segera menerima bonus perolehan medali pada 26 November mendatang.

Ketua Umum KONI Sleman, Mujiman membenarkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih mempersiapkan bonus atlet. Pencairan dana tidak bisa mudah. Pasalnya, pihaknya jarus mencocokkan data peraih medali versi KONI Sleman dengan KONIDIY.

"Bonus bagi pemain memang baru akan turun pada 26 November nanti. Pemberiannya memang terhitung lama karena kami harus memakai data akurat, karena belum fixed dengan data yang ada di KONI DIY," katanya kepada Tribun Jogja, Senin (14/11).

Pemberian bonus tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pembubaran kontingen. Rencananya, kegiatan tersebut akan digelar pada Sabtu (26/11) mendatang di Kantor KONI Sleman, GOR Pangukan.

Mujiman berujar, KONI Sleman akan memberikan bonus progresif bagi semua atlet yang meraih medali. Bagi mereka yang meraih medali emas akan mendapatkan Rp 5 juta. Bagi peraih perak mendapatkan Rp 3 juta, dan yang menyabet perunggu berhak mengantongi Rp 1 juta.

Tak hanya itu, karena setiap atlet mengikuti nomor yang berbeda di tiap cabang olahraga, maka pihaknya pun telah memperhitungkan perolehan medali di nomor bergeru.

Untuk kategori beregu kurang dari enam orang, peraih medali akan mendapatkan bonus sebesar 75 persen dari nominal bonus. Sedangkan untuk atlet beregu lebih dari enam orang, seperti sepakbola dan basket, mereka berhak memperoleh bonus 50 persen dari nominal bonus individu. (*)

Medali Emas Fitriyani untuk Biaya Naik Haji Orangtuanya

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sesaat setelah mendapatkan medali emas, Fitriyani langsung menelpon kedua orang tuanya di Sleman. Suwandi, ayah Fitriyani menyatakan bahwa keberhasilan putri pertamanya meraih emas adalah berkah bagi semua.

Rencananya, hadiah yang akan diperoleh akan digunakan untuk biaya naik haji orangtuanya.

"Sebelumnya, Fitri menelpon saya, katanya kalau mendapatkan emas, itu akan digunakan sebagai biaya naik haji kami," katanya.

Sebelum dan sesudah bertanding, kedua orangtua Fitri terus mendoakan dan berpuasa bagi putri tercinta, agar berhasil meraih emas. Bahkan sampai saat ini, mereka masih berpuasa dan mengucapkan syukur pada Tuhan atas keberhasilan putrinya. (*)

Karis Banggakan Fitriyani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pengurus FPTI Sleman mengucapkan selamat atas keberhasilan Fitriyani meraih emas. Hal itu menyempurnakan kemenangan prestasi FPTI Sleman, yang sebelumnya menjadi juara Porprov 2011.

Sebenarnya, Fitri tetap ingin membela Sleman pada gelaran olahraga dua tahunan di DIY itu, namun hal itu tidak mungin karena dia harus ikut pelatnas SEA Games.

"Tapi akhirnya semuanya terbayar dengan lunas karena Fitri telah menjadi yang terbaik, bahkan di Asia Tenggara di nomor speed track putri cabang olahraga panjat tebing," kata Ketua Harian FPTI Sleman, Karis.

Prestasi Fitriyani berawal dari kejurnas antar mahasiswa kelas speed klasik tahun 2007 di Palu. Waktu itu dia berhasil meraih medali emas. Prestasinya semakin menjulang saat berhasil menjadi juara 1 kejurnas resmi FPTI tahun 2010 kelas speedtrack perorangan putri di Jakarta.

Prestasi internasionalnya diawali pada Seleknas Sea Games 2011 di Surabaya kelas speedtrack peorangan putri. Waktu itu, dia juga berhasil menjadi yang terbaik. Sedangkan pada turnamen ekstrem games 2011 di Palembang menjelang sea games lalu, dia berhasil menjadi juara 3. (*)

"Yang Penting Emas Jangan Lepas"

Liputan6.com, Palembang: Mempersembahkan yang terbaik bagi negara adalah harapan setiap atlet di SEA Games XXVI Jakarta-Palembang. Begitu juga yang dirasakan atlet panjang tebing Fitriani dan Santi Welianti.
Sama-sama turun di nomor speed track panjat tebing putri, keduanya punya tujuan satu, yakni meraih emas untuk Indonesia. "Tidak peduli siapa yang merebut emas, saya atau Santi, yang penting emas jangan lepas dari Indonesia," kata Fitriani usai meraih emas nomor tersebut di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Senin siang.
Hal senada dikatakan Santi. "Benar mas, yang terpenting emas jangan lepas dari Indonesia," ucapnya.
Baik Fitriani maupun Santi mengaku saling mengalahkan baik saat bertanding maupun latihan. "Kita sama-sama cepat dan saling mengalahkan," ujar Fitri. "Tahun lalu saya meraih perunggu di IOC, sementara Santi emas."(BOG)

Panjat Tebing Sumbangkan Dua Emas

Indonesia menambah dua medali emas dan satu perak dari cabang olahraga panjat tebing kategori speed track putra dan putri.

Dalam pertandingan panjat tebing di arena komplek Jakabaring Palembang, hari ini, Abudzar Yulianto menjadi penyumbang medali emas pada kategori speed track putra.

Sedangkan medali emas untuk kategori speed track putri diraih Fitriyani, atlet panjat tebing asal Yogyakarta.

Di nomor yang sama, atlet Indonesia yakni Santi Welyanti berhasil meraih medali perak.

Sementara itu medali perak di kategori speed track putra diraih atlet Vietnam yakni Thanh Nhien Phan dan perunggu oleh Singapura, Weng Khit Adriel Choo.

Sementara medali perunggu kategori speed track putri direbut atlet Singapura yakni Judith Sim Ming Xin.

Atlet peraih medali emas panjat tebing putra Abudzan Yulianto kategori speed track itu mampu meraih waktu tempuh 8,65 menit. Sementara peraih medali perak putra asal Vietnam Thanh Nhien Phan dengan waktu 11,37 menit.




Sedangkan peraih medali emas kategori speed track putri, Fitriyani mampu mencapai finis dengan kecepatan 9,36 menit, dan peraih medali perak putri Santi Welyanti dengan waktu 9,39 menit.

Ini merupakan pencapaian lanjutan dari para atlet panjat tebing Indonesia, setelah Sabtu (12/11) lalu, emas pertama berhasil disumbangkan oleh Aan Aviansyah di nomor boulder perorangan putra. Sementara untuk putri di nomor yang sama (boulder), Indonesia tak mampu mendapatkan medali.

Cabang olahraga panjat tebing SEA Games hanya diikuti peserta dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam.

Medali untuk para pemenang cabang olahraga panjat tebing kategori speed track itu diserahkan langsung Sekjen Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Adi Seno.
Penulis: Tim Liputan SEA Games/Arsito Hidayatullah/YUD

Panjat Tebing Tambah 2 Emas, 1 Perak

[PALEMBANG] Para atlet panjat tebing Indonesia berjaya di dua final nomor speed track (putra-putri), Senin (14/11) siang, di venue panjat tebing Jakabaring, Palembang. Mereka sukses menambah pundi-pundi medali emas Indonesia, dengan capaian dua emas dan satu perak.
Di nomor speed track putra, Abudzar Yulianto berhasil menjadi yang tercepat, dengan catatan waktu tempuh 8,65 menit. Ia cukup jauh meninggalkan catatan waktu peraih medali perak asal Vietnam, Thanh Nhien Phan, yaitu 11,37 menit. Sedangkan perunggu di nomor ini diraih oleh atlet asal Singapura, Weng Khit Adriel Choo.

Sementara untuk putri, pada nomor yang sama, medali emas dan perak berhasil diraih dua pemanjat Indonesia, Fitriyani dan Santi Welyanti. Sementara perunggu diraih oleh pemanjat Singapura, Judith Sim Ming Xin. Fitriyani sukses mencatatkan waktu 9,36 menit, selisih sedikit saja dengan Santi yang mencatatkan 9,39.

Ini merupakan pencapaian lanjutan dari para atlet panjat tebing Indonesia, setelah Sabtu (12/11) lalu, emas pertama berhasil disumbangkan oleh Aan Aviansyah di nomor boulder perorangan putra. Sementara untuk putri di nomor yang sama (boulder), Indonesia tak mampu mendapatkan medali. [BS]

Panjat Tebing Sumbang Tiga Medali

INILAH.COM, Jakarta - Indonesia menambah dua medali dari cabang Panjat Tebing. Satu emas dan perak sukses diraih dari kategori Speed Track putra dan putri.

Dalam pertandingan yang digelar di Kompleks Olahraga Jakabaring, Senin (14/11/2011), sumbangan medali emas Indonesia di nomor ini diraih oleh Abdurizal Yulianto.

Abdurizal mampu meraih waktu tempuh 8,65 menit. Sementara medali perak diraih oleh atlet Vietnam Thanh Nhien Phan dengan waktu 11,37 menit.

Sementara di nomor putri, dua medali, yakni satu emas dan perak sukses diraih atlet Indonesia. Emas disumbangkan oleh Fitriyani. Adapun, medali perak ditorehkan oleh Santi Welyanti.

Fitriyani sukses mencatatkan waktu 9,36 menit, sedangkan Santi dengan waktu 9,39 menit. Cabang olahraga panjat tebing SEA Games hanya diikuti peserta dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam.

Panjat Tebing Putra Sumbang 1 Emas

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sport Climbing Indonesia berhasil menyumbangkan dua emas dan satu perak pada nomor speed track men/women di lapangan Panjat Tebing Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/11).

Atlet putra panjat tebing Indonesia, Abudzar Yulianto, yang bertanding melawan Thanh Nhien Phan dari Vietnam berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 8.65 detik. Sedangkan Than sendiri jauh tertinggal dengan waktu 11.37 detik.

Sementara perebutan medali perunggu sendiri terjadi persaingan antara Weng Khit Adriel dari Singapura dan Hubbert Kristian D Guerrero dari Philipina.

Hasilnya dengan mudah Weng menjadi pemenang dengan catatan waktu 11.38 karena Hubbert gagal mencapai finis (terjatuh).

Pada kategori putri, atlet andalan Indonesia Fitriyani berhasil memenangkan laga emosional melawan rekannya sendiri, Santi Welyanti.

Menjadi unggulan pada nomor ini Fitriyani berhasil mengatasi tekanan tersebut dengan berhasil mencapai puncak dengan waktu 9.36 detik.

Meskipun pada awal start terlihat Fitriyani tertinggal terlebih dahulu, namun mendekati puncak finish Santi tersusul dan mencatatkan waktu yang sangat tipis, 9.39 detik.

Penulis : Darwin Sepriansyah
Editor : Sudarwan

Panjat Tebing Sumbang Emas dan Perak

Liputan6.com, Palembang: Pertarungan sengit dua atlet Indonesia mewarnai final panjat tebing nomor speed track putri SEA Games XXVI Jakarta-Palembang. Fitriani mengalahkan Santi Welianti dalam pertandingan yang digelar di Venue Panjat Tebing Jakabaring Sport CIty (JSC), Palembang, Senin (14/11) siang.

Memanjat tebing setinggi 15 meter itu, Fitriani mencatat waktu tercepat, 9,36 detik dan berhak merebut medali emas. Sementara Santi lebih lambat 0,03 detik dan harus puas dengan medali perak. Persaingan kedua atlet ini mendapat sambutan meriah penonton.

Sementara perunggu menjadi milik Judith Ming Kim Sim. Meski sempat terpeleset di awal lomba, pemanjat tebing Singapura ini mengalahkan Wanny Iryani dari Malaysia.(BOG) - liputan 6

Panjat Tebing Sumbang Dua Emas



PALEMBANG - Atlet panjat tebing Indonesia berhasil merajai nomor speed track putra putri, dua emas dipersembahkan Fitriyani dan Abudzar Yulianto.
 
Keperkasaan Merah Putih tidak terbantahkan setelah berhasil membuat All Indonesian Final untuk speed track putri, Fitriyani menjadi yang terbaik dengan catatan waktu 09,36 detik, perak berhasil diraih Santi dengan catatan waktu 09,39 detik. Perunggu diambil atlet Singapura M.X Judith.
 
Tidak mau kalah dengan putri, tim putra juga berhasil menambah pundi emas untuk Indonesia. Abudzar Yulianto dengan catatan waktu fantastis 08,65 detik, mengalahkan Thanh Nhien dari Vietnam yang mencapai titik top dengan 11,37 detik. Wheng Khit Adriel dari Singapura harus puas dengan perunggu.
 
Abudzar tidak bisa menyembunyikan kegembiraan seusai penyerahan medali. "Pada awalnya tegang karena semua lawan hampir merata kualitasnya, tapi Alhamdulillah emas berhasil kita raih," kata Abudzar.
 
Sementara pelatih kepala panjat tebing, Ronald Mamarimbing mengaku puas atas hasil yang dicapai anak asuhnya pada nomor speed track.
 
"Speed track termasuk salah satu nomor andalan kita untuk mendulang emas dan anak-anak berhasil mewujudkan target yang sudah dicanangkan," jelas Ronald.

Bermotokan 'Otak, Otot, Nasib', Atlet Indonesia Kuasai Final Panjat Tebing

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG - Semboyan 'otak, otot dan nasib' menjadi pegangan para atlet panjat (climbing) untuk memberikan prestasi terbaik di ajang SEA Games XXVI. Dua atlet nasional akhirnya bisa merebut medali di nomor speed track putra dan putri.

Di venue climbing Jakabaring Sport City, Palembang, Senin (14/11), dua atlet putri Indonesia berhasil menguasai babak final. Fitriyani dan Santi Welyanti mampu masuk babak penentuan setelah berhasil mengalahkan saingan mereka dari Singapura dan Malaysia. Di all Indonesian final itu, Fitriyani akhirnya yang melangkah sebagai juara.

“Perbedaannya tipis. Saya senang bisa mendapat emas,” ujarnya seusai pertandingan.

Tampil di babak final, Fitrayani maupun Santi sama-sama menampilkan performa yang sama baiknya. Dalam pertandingan yang berlangsung singkat itu, Fitriyani berhasil memanjat dengan catatan waktu 9,36 detik. Atlet berusia 23 tahun itu dapat mengungguli koleganya dengan selisih hanya 0,03 detik.

“Kita sama-sama cepat,” ujar atlet yang mengenakan kerudung itu. Bagi Fitriyani, SEA Games ke-26 itu merupakan pengalaman yang pertama baginya.

Tak hanya nomor putri, atlet putra pun turut menyumbangkan medali emas. Abduzar Yulianto bisa menjadi yang tercepat di babak final dengan catatan waktu 8,65 detik. Atlet asal Gresik ini mengalahkan lawannya Thanh Nhien Phan dari Vietnam.

Berusaha mendahului sejak start, Phan justru tersendat dan hanya bisa meraih catatan waktu 11,37 detik. “Terimakasih tuhan, ini rezeki bagi saya,” ujarnya seusai pertandingan.

Abduzar sempat tegang ketika melihat rekannya, Gunawan Santosa, gagal mencapai puncak di babak perempat final karena kehilangan pegangan. Mental yang sempat turun tak membuat konsentrasi atlet kelahiran 1985 itu buyar. Ia tetap fokus dan berhasil menembus babak final. “Yang penting itu konsentrasi,” ujarnya.

Fitriyani dan Abduzar akhirnya mampu mencapai target mereka dengan mempersembahkan emas. Keduanya mengakui pertandingan nomor speed track berlangsung ketat. Tetapi, mereka bisa menunjukkan yang terbaik dan keluar menjadi pemenang.

Seusai pertandingan, doa bersama dilakukan para atlet dan ofisial. Sesudahnya, teriakan itu kembali terdengar. “Otak,otot, dan nasib. Tapi, pantang menyerah pada nasib,” kata mereka.

Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: Irfan Fitrat

Panjat Tebing Sumbangkan Dua Emas

Indonesia menambah dua medali emas dan satu perak dari cabang olahraga panjat tebing kategori speed track putra dan putri.

Dalam pertandingan panjat tebing di arena komplek Jakabaring Palembang, hari ini, Abudzar Yulianto menjadi penyumbang medali emas pada kategori speed track putra.

Sedangkan medali emas untuk kategori speed track putri diraih Fitriyani, atlet panjat tebing asal Yogyakarta.

Di nomor yang sama, atlet Indonesia yakni Santi Welyanti berhasil meraih medali perak.

Sementara itu medali perak di kategori speed track putra diraih atlet Vietnam yakni Thanh Nhien Phan dan perunggu oleh Singapura, Weng Khit Adriel Choo.

Sementara medali perunggu kategori speed track putri direbut atlet Singapura yakni Judith Sim Ming Xin.

Atlet peraih medali emas panjat tebing putra Abudzan Yulianto kategori speed track itu mampu meraih waktu tempuh 8,65 menit. Sementara peraih medali perak putra asal Vietnam Thanh Nhien Phan dengan waktu 11,37 menit.

Sedangkan peraih medali emas kategori speed track putri, Fitriyani mampu mencapai finis dengan kecepatan 9,36 menit, dan peraih medali perak putri Santi Welyanti dengan waktu 9,39 menit.

Ini merupakan pencapaian lanjutan dari para atlet panjat tebing Indonesia, setelah Sabtu (12/11) lalu, emas pertama berhasil disumbangkan oleh Aan Aviansyah di nomor boulder perorangan putra. Sementara untuk putri di nomor yang sama (boulder), Indonesia tak mampu mendapatkan medali.

Cabang olahraga panjat tebing SEA Games hanya diikuti peserta dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam.

Medali untuk para pemenang cabang olahraga panjat tebing kategori speed track itu diserahkan langsung Sekjen Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Adi Seno.

Indonesia tambah emas cabang panjat tebing

Palembang (ANTARA) - Indonesia menambah dua medali emas dan satu perak dari cabang olahraga panjat tebing kategori speed track putra dan putri pada SEA Games XXVI di komplek olahraga Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam pertandingan panjat tebing di arena komplek Jakabaring Palembang, Senin, atlet penyumbang medali emas kategori speed track putra yakni Abudzar Yulianto.

Sedangkan medali emas untuk kategori speed track putri diraih Fitriyani, atlet panjat tebing asal Yogyakarta.

Di nomor yang sama, atlet Indonesia yakni Santi Welyanti berhasil meraih medali perak.

Untuk medali perak cabang olahraga panjat tebing kategori speed track putra diraih atlet Vietnam yakni Thanh Nhien Phan dan perunggu oleh Singapura, Weng Khit Adriel Choo.

Sementara medali perunggu kategori speed track putri direbut atlet Singapura yakni Judith Sim Ming Xin pada SEA Games cabang olahraga panjat tebing itu.

Atlet peraih medali emas panjat tebing putra Abudzan Yulianto kategori speed track itu mampu meraih waktu tempuh 8,65 menit. Sementara peraih medali perak putra asal Vietnam Thanh Nhien Phan dengan waktu 11,37 menit.

Sedangkan peraih medali emas kategori speed track putri, Fitriyani mampu mencapai finis dengan kecepatan 9,36 menit, dan peraih medali perak putri Santi Welyanti dengan waktu 9,39 menit.

Dari cabang olahraga panjat tebing itu, sebelumnya Indonesia juga mempersembahkan satu medali emas melalui atlet A`an untuk kategori bouldering di even yang diikuti negara-negara kawasan Asia Tenggara (Asean).

Cabang olahraga panjat tebing SEA Games hanya diikuti peserta dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Vietnam.

Medali untuk para pemenang cabang olahraga panjat tebing kategori speed track itu diserahkan langsung Sekjen Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Adi Seno. (A042/H007)

Atlit Panjat Tebing Fitriyani dan Abudzar Raih Emas

Liranews.com - Atlet panjat tebing Indonesia berhasil merajai nomor speed track putra putri, dua emas dipersembahkan Fitriyani dan Abudzar Yulianto.

Keperkasaan Merah Putih tidak terbantahkan setelah berhasil membuat All Indonesian Final untuk speed track putri, Fitriyani menjadi yang terbaik dengan catatan waktu 09,36 detik, perak berhasil diraih Santi dengan catatan waktu 09,39 detik. Perunggu diambil atlet Singapura M.X Judith.

Tidak mau kalah dengan putri, tim putra juga berhasil menambah pundi emas untuk Indonesia. Abudzar Yulianto dengan catatan waktu fantastis 08,65 detik, mengalahkan Thanh Nhien dari Vietnam yang mencapai titik top dengan 11,37 detik. Wheng Khit Adriel dari Singapura harus puas dengan perunggu.

Abudzar tidak bisa menyembunyikan kegembiraan seusai penyerahan medali. "Pada awalnya tegang karena semua lawan hampir merata kualitasnya, tapi Alhamdulillah emas berhasil kita raih," kata Abudzar.

Sementara pelatih kepala panjat tebing, Ronald Mamarimbing mengaku puas atas hasil yang dicapai anak asuhnya pada nomor speed track.

"Speed track termasuk salah satu nomor andalan kita untuk mendulang emas dan anak-anak berhasil mewujudkan target yang sudah dicanangkan," jelas Ronald

Panjat Tebing Sumbang Dua Emas

TEMPO Interaktif, Palembang - Dua medali emas kembali dipersembahkan cabang panjat tebing pada hari keempat SEA Games XXVI di Palembang, Senin, 14 November 2011. Dua emas tersebut datang dari nomor speed track putra dan putri. Satu perak juga dipastikan masuk dalam lumbung medali Indonesia

Kemarin, panjat tebing menyumbangkan satu medali emas. Dengan demikian, hingga hari ini tim nasional mengantongi tiga emas dan satu perak. Emas pertama datang dari nomor speed track putri. Dua atlet terbaik Indonesia, Fitriyani dan Santi Wellyanti, bersaing untuk menyabet medali emas.

Medali emas pertama di hari kedua akhirnya jatuh ke tangan Fitriyani yang menorehkan waktu 9,36 detik. Sementara itu, Santi Welyanti harus puas meraih medali perak setelah kalah tipis dengan catatan waktu 9,39 detik.

Medali perunggu diraih atlet Singapura, Sim Ming Xin Judit, yang meraih catatan waktu 14,46 detik. Fitriyani dan Santi mengaku puas dengan hasil yang mereka bukukan. Hanya, mereka berharap pada event selanjutnya akan tercipta catatan waktu yang lebih baik lagi.

Pada nomor yang terbilang bergengsi ini, atlet dari Malaysia menjadi juru kunci, yaitu Rosharyani Zainal, yang mencatatkan waktu 20,16 detik. Di nomor speed track putra, Indonesia juga sukses meraih medali emas melalui Abu Dzar Yulianto.

Dengan catatan waktu 8,65 detik, Yulianto unggul jauh atas lawan-lawannya. Sayangnya, rekan satu timnya, Gunawan Santoso, belum berhasil mempersembahkan medali dan hanya mampu menembus finis di nomor 8 dari 10 kontestan.

Pesaing terdekat Abudzar Yulianto adalah atlet Vietnam, Phan Thanh Nhien, dengan catatan waktu 11,37 detik. Sementara itu, medali perunggu menjadi milik atlet asal Singapura, Choo Weng Kit Adriel, dengan catatan waktu 11,38 detik.

Dengan dua tambahan emas ini, maka cabang panjat tebing sudah menyumbang tiga emas bagi Indonesia. Sebelumnya, Indonesia sukses meraih emas dari nomor boulder putra atas nama Aan Aviansyah.

Peluang menambah medali akan kembali digelar dalam arena yang sama. Pada Selasa, 15 November 2011, Ilmawati Labandu dan Wilda Baco Ahmad akan diturunkan pada nomor lead putri. Adapun di kelompok lead putra akan diturunkan dua atlet terbaik, yakni Nurmansyah Putra Kahir serta Amri.

“Besok kita berpeluang kembali dapat emas melalui lead putra-putri. Mereka (atlet) tercatat cukup disegani di SEA Games,” ujar Suparman, staf tim nasional Indonesia.

PARLIZA HENDRAWAN

Sunday, November 13, 2011

FITRIYANI RAIH EMAS SEA GAMES

Beberapa menit yang lalu ada kabar bahagia dari seberang, yaitu keberhasilan atlet panjat tebing sleman FITRIYANI meraih emas dalam ajang Sea Games di Palembang. Dikabarkan oleh salah satu kontingen panjat tebing indonesia dari jogja bahwa di Final kelas speedtrack perorangan putri, fitriyani mengalahkan rekan senegaranya sendiri Santi Welyanti dari Jawa Tengah. Dengan demikian terjadi all indonesian final di jelas ini.
Sementara posisi ketiga diraih atlet Singapura.

Dengan demikian lengkap sudah kemenangan fitriyani sekaligus menambah kejayaan atlet panjat tebing slemaan yang baru saja menjuarai PORPROV DIY 2011 beberapa minggu yang lalu. Selamat untuk Fitriyani, selamat untuk panjat tebing sleman dan Majulah Panjat Tebing Indonesia!

Panjat tebing raih satu medali emas

Palembang (ANTARA News) - Atlet panjat tebing Indonesia A`an meraih medali emas pertama kategori boulder perorangan pada SEA Games XXVI 2011 di komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu.

Peraih medali perak pada cabang itu adalah Zher Yeow Jay (Singapura), dan perunggu diraih oleh Hafzanizam (Malaysia).

Olahraga panjat tebing memang baru pertama kali dipertandingkan pada pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) 2011 ini.

Pada SEA Games kali ini, tim Nasional Indonesia menyiapkan 24 atlet yang terdiri 12 putra dan 12 putri.
(A042)

Editor: Aditia Maruli

Cedera, Nadya Gagal Sumbang Medali

TEMPO Interaktif,Palembang-Cabang olahraga panjat tebing nomor boulder putri gagal mengikuti jejak boulder putra yang berhasil meraih mdeali emas. Anitama Purnawati hanya mampu berada di peringkat lima. Alhasil, emas nomor ini diraih atlet Filipina disusul perak dan perunggu dari kontingen Thailand dan Singapura.

Atlet andalan Indonesia nomor boulder, Nadya Putri Virgita pada babak penyisihan berhasil menjadi yang terbaik. Namun pada babak final jalur pertama dia mengalami cedera jari tangan kanan terluka dan
mengelupas sehingga tidak mampu berbuat banyak di tiga jalur tersisa. Dia pun harus puas berada di peringkat enam.

Pelatih kepala panjat tebing, Ronald Mamarimbing mengatakan hasil boulder putri tidak seperti yang diharapkan. "Dia (Nadya) mengalami cedera luka dan mengelupas pada jemari tangan kanannya, itu terjadi di jalur pertama, sehingga jalur berikutnya
Nadya tidak bisa maksimal, kita maklumi itu," kata Ronald, Minggu, 13 November 2011.

Menurut Ronald, sebenarnya dia tidak ingin mencari kambing hitam. Secara teknis, kebetulan lintasan jalur yang disediakan oleh juri semuanya sangat menguntungkan atlet yang berbadan tinggi,

"Kedua atlet kita yang turun di final boulder putri kebetulan berbadan kecil, jadi agak kesulitan menaklukan jalur lintasan. Atlet kita sudah berjuang maksimal," jelasnya.

Peluang pertandingan berikutnya pada nomor speed track, Ronald berharap besok Senin nasib atlet Indonesia tidak sama seperti hari ini. Nomor Speed merupakan andalan tim Indonesia untuk cabor panjat tebing.

"Untuk nomor Speed track, kita akan menurunkan Agus Yulianto dan Gunawan. Sedangkan untuk putri, Santi Welianti dan Fitriani siap mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia," harapnya.

Track panjat tebing merupakan arena favorit dalam mendulang emas. Pasalnya sebelum masuk ke ajang SEA Games para atlet telah mengikuti gelar latih tanding di sejumlah tempat. Selain itu arena panjat di JSC sudah di dalami oleh atlet sebelum Event resmi di gelara. Pelatih dan menejemen tim panjat tebing tetap optimistis meraih emas maksimal di SEA Games Palemnbang.

PARLIZA HENDRAWAN - tempo

Thursday, November 10, 2011

Berangkat Lebih Dini Untuk Raih Prestasi

Menjelang Jateng Open, beberapa atlet Sleman yang sudah tidak sekolah maupun kuliah mulai berangkat ke Jawa Tengah untuk berlatih. Mereka akan menyatu dengan pelatda Pon Jateng untuk pengenalan medan lebih detail agar nanti pada saat perlombaan bisa lebih maksimal.
Tentu saja hal ini sangat perlu di dukung, segala bentuk usaha untuk meraih prestasi yang di halalkan tentu hukumnya wajib. Justru dukungan dan arahan seperti inilah yang harus dipunyai oleh seluruh atlet apabila ingin berprestasi lebih tinggi lagi.
Apabila motivasi dan semangat para atlet Sleman terus bisa ditingkatkan dan minimal dipertahankan, bukan mustahil sebentar lagi akan muncul fitri - fitri dan bayu - bayu baru yang akan lahir sebagai jawara nasional. Demikian info terkini dari arena panjat tebing Sleman, tetap Semangat dan Majulah Panjat Tebing Indonesia!

Sunday, November 6, 2011

FPTI Sleman Bidik Jateng Open 2011

SLEMAN- Sukses mempersembahkan titel juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Oktober lalu,atlet panjat tebing Kabupaten Sleman makin haus gelar.Kini, mereka membidik turnamen panjat tebing Jawa Tengah (Jateng) Open untuk meraih prestasi. 


Ketua Harian FPTI Sleman Karis mengatakan,Sleman bakal mengirimkan beberapa atlet unggulan di turnamen tersebut.Di antaranya Bayu,Wahyu Purnomo,Priska Mestikaning,Vita Ery O, Retno Widyastuti,dan Septi Sancoko. ”Sekarang mereka terus mematangkan persiapan untuk menghadapi turnamen. Latihan rutin digelar bersama setiap hari di kedai panjat Kalasan,Sleman.Kami mendukung penuh keinginan para atlet untuk membidik prestasi lebih baik lagi,” kata Karis.

Karis menyebutkan,selain mempersiapkan atlet untuk Jateng Open, FPTI Sleman berencana menggelar ”Best Achievement Athlete 2011”.Event digelar sebagai bentuk evaluasi pemusatan latihan kabupaten (pelatkab).Best Achievement akan memberlakukan tiga kategori atlet. Antara lain,rajin,pekerja keras,dan fokus mengikuti pelatkab.

Selain itu,atlet harus memiliki motivasi tinggi dan target pribadi yang jelas.Mampu memengaruhi atlet lain untuk latihan dan mampu bekerja sama dengan anggota tim pelatkab. ”Dalam pemilihan ini,seluruh atlet, ofisial,pelatih,dan pengurus FPTI Sleman mempunyai hak suara.Tiga atlet terpilih adalah yang mendapatkan suara terbanyak tiga besar. Penghargaan akan diberikan bersamaan dengan pembubaran kontingen panjat tebing Porprov Kabupaten Sleman,” sebutnya.

Dia berharap,peraih penghargaan mampu mempertahankan motivasi dan intensitas latihan secara konsisten dan menginspirasi atlet lain untuk berlatih keras mencapai prestasi tertinggi. ”Mudahmudahan peraih penghargaan bisa menginspirasi atlet lainnya,”sebutnya. ● sodik _harian seputar indonesia

Wednesday, November 2, 2011

Perolehan Suara Nominasi Penghargaan Best Achievement Athlete 2011 Panjat Tebing Sleman

Posisi sementara Noninator Penghargaan Best Achievement Athlete 2011 FPTI Kabupaten Sleman :
1. Sarno 21 Suara
2. Coko 16 Suara
2. Retno 16 Suara
2. Darul 16 Suara
5. Mache 9 Suara
6. Teguh 1 Suara
7. Bayu 1 Suara
8 Vita EO 1 Suara

Penghargaan ini akan disematkan pada saat pembubaran Kontingen Porprov Panjat Tebing Sleman. Demikian laporan terkini dari arena panjat tebing sleman.

Tuesday, November 1, 2011

Penghargaan " Best Achievement Athlete 2011" Untuk Atlet Pelatkab FPTI Sleman

Sleman meraih juara umum cabang olahraga panjat tebing dalam porprov 2011, hal ini patut disyukuri. Namun evaluasi dan penilaian terhadap atlet bukan hanya berapa emas atau berapa medali yang didapatkan dalam kompetisi. Kita harus melihat prosesnya dalam hal ini proses pelatihan sebelum pelaksanaan porprov 2011. Untuk itu FPTI Sleman menggelar voting untuk menentukan peraih penghargaan "Best Achievement Athlete 2011"  dimana peserta vote nya adalah atlet pelatkab, offsial, pelatih dan pengurus. Atlet setiap suara mempunyai indeks 1, offsial 2 dan pelatih serta pengurus 3. 

Akan dipilih 3 atlet peraih penghargaan ini dengan kriteria : Atlet yang latihannya rajin, fokus, motivasi tinggi dan menimbulkan inspirasi teman lain untuk ikut latihan selama pelatkab 2011 FPTI kabupaten Sleman. Posisi sementara sampai berita ini ditulis adalah : Darul, Coko, Albert, Retno dan Mache memimpin sementara perolehan suara. Penghargaan berupa medali emas dari FPTI Sleman akan disematkan pada acara pembubaran atlet kontingen porprov panjat tebing sleman 2011.

Demikian info terkini dari arena panjat tebing sleman, semoga ada manfaatnya dan tetap semangat!



Monday, October 31, 2011

Harian Bernas : FPTI Sleman Gelar Fun Climbing

Sleman Berjaya di Panjat Tebing

Laporan Wartawan Tribun Yogya/ Joko Widiyarso

TRIBUNJATENG.COM SLEMAN - Tim panjat tebing Sleman berhasil menyapu bersih medali emas, pada hari kedua penyelenggaraan pertandingan panjat tebing di Papan Panjat UPN Veteran, Selasa (25/10/2011).

Di kelas lead beregu putri, pemanjat tuan rumah Vita Ery, Hana Suryana Asri dan Retno Widyastuti mampu mendulang emas. Sedangkan di kelas lead beregu putra, trio atlet andalan Sleman, Bayu, Sangaji dan Miki Sinarta juga sukses menambah pundi-pundi emas tim.

Sementara perak di lead beregu putri diraih tim Bantul, dan perunggu direbut tim Kota Yogya. Di kelas lead beregu putra, perak di raih Kota Yogya dan perunggu diraih tim  Bantul.

Dengan hasil tersebut, Sleman telah mengumpulkan tiga emas, dua perak dan satu perunggu. Disusul kota Yogya satu emas, satu perak dan dua perunggu. Sedangkan Bantul meraih satu perak, dan Kulonprogo merebut satu perunggu.

Editor : budi_pras

Sunday, October 30, 2011

BANTUL PECAHKAN ’MITOS’ SEPAKBOLA ; Sleman Juara Umum Porprov XI

SLEMAN (KR) - Mendulang medali terbanyak (122 emas, 103 perak dan 118 perunggu) dengan total poin 1.037, tuan rumah Sleman tampil sebagai juara umum  Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI DIY 2011, yang berakhir dan ditutup di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, Sabtu (29/10) kemarin.
Atas prestasi tersebut, kontingen Sleman menerima trofi bergilir dan trofi tetap yang diserahkan Sekda Provinsi DIY, Ichsanuri kepada Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo MSi, disaksikan Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo S PSi dan pejabat lainnya. Ichsanuri yang mewakili Gubernur DIY, sekaligus menutup Porprov XI.
Trofi bergilir nantinya akan diperebutkan lagi pada Porprov XII-2013 yang akan diselenggarakan di Gunungkidul. Penyerahan bendera Porprov kemarin diserahkan oleh GBPH Prabukusumo kepada wakil dari Kabupaten Gunungkidul di tribun kehormatan Stadion Maguwoharjo.
Sementara itu, kontingen Kota Yogya, yang sebelum Porprov XI  dihelat bertekad mempertahankan gelar, terpaksa turun ke peringkat kedua, mengemas 104 medali emas, 101 perak, 113 perunggu dan total poin 936. Sedangkan kontingen Bantul berada di posisi tiga, dengan 80 medali emas, 94 perak dan 104 perunggu serta 786 poin.
Meski menempati peringkat tiga, Bantul berhasil memecahkan ‘mitos’ sepakbola. Di cabor paling populer ini Bantul keluar sebagai juara, mengalahkan Tim Kota lewat adu penalti (6-4). Adu tendangan 12 pas terpaksa dilakukan karena hingga laga usai, skor tetap imbang 2-2. Pada Porprov IX-2007 di Bantul, tim sepakbola Bantul kalah di final lawan Sleman. Kemudian pada Porprov X di Kota Yogya, menyerah di tangan Kota Yogya.
Kontingen Kulonprogo bercokol di peringkat IV dengan torehan 22 medali emas, 25 perak dan 65 perunggu serta poin 250. Terakhir, kontingen Gunungkidul menempati juru kunci, dengan hanya menyabet 5 medali emas, 15 perak, 29 perunggu serta poin 99.
Sri Purnomo kepada wartawan mengaku bangga dan puas dengan tampilnya kontingen Sleman sebagai juara umum. Ini semua tidak terlepas dengan semangat dan disiplin para atlet dalam berlatih, dukungan pelatih dan fasilitas pendukung yang selama ini sudah dicukupi oleh Pemkab Sleman.
“Meski juara umum, para atlet Sleman jangan sampai lengah, karena dari mereka ini ada yang akan mengikuti Pra PON XVIII dan menghadapi Porprov XII-2013 di Gunungkidul,” tegas Sri Purnomo.
Tentang adanya cabor bermasalah yang menodai kontingen Sleman, Sri Purnomo sejauh ini belum memberikan sanksi. Semua masih akan dievaluasi. “Sebenarnya kami sudah berusaha untuk meminimalisir agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap atlet yang membela Sleman, tapi apa mau dikata sudah terjadi,” terang Sri Purnomo.
(***)-b

Bonus Cair Setelah Syukuran

TRIBUNJATENG.COM  SLEMAN - Keberhasilan tuan rumah Sleman meraih predikat juara umum di Porprov XI/2011, dinilai sebagai prestasi membanggakan dari atlet Sleman. Selain itu, pencapaian itu sekaligus menjadi persembahan terindah bagi masyarakat Sleman.

Pasalnya, tepat setahun silam, masyarakat yang berada di sisi selatan Gunung Merapi harus merasakan bencana terburuk, yang pernah diakibatkan gunung berapi teraktif di Indonesia itu.

Ketua KONI Sleman, Mujiman, tak mampu menyembunyikan sukacita dan syukurnya atas prestasi atlet Sleman. Menurutnya, gelar juara Porprov menjadi pencerahan bagi masyarakat Sleman.

"Kalau keberhasilan menjadi juara umum Porprov ini sebagai kado istimewa bagi masyarakat Sleman. kalau tahun lalu kami berduka karena bencana Merapi, tahun ini atlet kami mencapai prestasi terbaik," katanya kepada Tribun Jogja, Minggu (30/10/2011).

Dengan prestasi tersebut, kontingen Sleman akhirnya berhasil mematahkan keterpurukan prestasi olahraga di DI Yogyakarta. Bahkan, Sleman terbilang jauh tertinggal dari daerah lain, yakni Kota Yogya dan Bantul.

"Kemenangan ini adalah prestasi luar biasa, setelah penantian enam tahun mengejar ketertinggalan di bidang olahraga. Dari posisi ketiga, kami akhirnya bisa menjadi yang pertama," katanya.

Keberhasilan tersebut, lanjutnya, berkat kekompakkan kontingen di masing-masing nomor dalam tiap cabang yang ada. Seluruh atlet Sleman pantang putus asa dan mengedepankan semangat kebersamaan.

Yang lebih membuat Mujiman semakin bangga adalah, pihaknya mampu meraih seluruh target yang dipasang dalam Porprov dengan cukup sempurna. Tiga target itu adalah pembinaan, prestasi, dan penyelenggaraan.

"Boleh dibilang semua target sukses kami raih. Sukses pembinaan atlet muda, sukses menjadi juara, dan sukses pelaksanaan," paparnya bangga.

Dengan pencapaian yang didapat kontingen Sleman, KONI Sleman akan memberikan penghargaan bagi atlet, yang sebelumnya telah dijanjikan. Janji tersebut tak lain adalah bonus.

"Pastinya bonus akan menjadi hak atlet. Nanti akan segera kami berikan, setelah ada syukuran dengan dewan," tuturnya.

Setelah tiga kali penyelenggaraan Porprov gagal menjadi juara, akhirnya Sleman mampu menjadi yang terbaik pada 2011, dengan mengalahkan juara bertahan, Kota Yogya. Pada Porprov ini, Sleman meraih 1037 poin, hasil merebut 122 emas, 103 perak, dan 118 perunggu.

Editor : budi_pras

Saturday, October 29, 2011

Sleman Kuasai Kelas Lead Putra

Kontingen Panjat Tebing Sleman berhasil mendominiasi kelas lead peorangan dan beregu putra. Dari tahun ke tahun, kelas ini merupakan andalan kabupaten Sleman untuk melanjutkan tradisi emas

Thursday, October 27, 2011

Tim Panjat Tebing Sleman Raih Juara Umum Porprov DIY 2011

Tim Panjat tebing sleman akhirnya meraih juara umum dalam Pekan Olahraga DIY 2011 di Papan Panjat Mapala UPN Sleman Yogyakarta. Dengan raihan total poin 61, panjat tebing mengungguli kota jogja yang hanya meraih poin 56, sementara bantul dan kulon progo meraih poin sama yaitu 5 poin menempati urutan ketiga bersama.

Dengan demikian panjat tebing sleman berhasil mewujudkan impiannya meraih tempat terhormat dalam pesta olahraga terbesar se DIY ini setelah melalui perjuangan yang panjang dan melelahkan. SELAMAT UNTUK ATLET, OFISIAL DAN SELURUH KONTINGEN TIM PANJAT TEBING SLEMAN. TETAP SEMANGAT DAN TERUS BERJUANG RAIH YANG TERBAIK!

Emas Priska Penentu Kemenangan Tim Panjat Tebing Sleman


Priska Mestikaning dari Kabupaten Sleman raih emas speed track tunggal putri dalam Pekan Olahraga DIY XI tahun 2011 di Kabupaten Sleman. Perjuangan yang tidak sia - sia setelah sebelumnya "sekolah" selama 1 bulan di Jawa Tengah.

Tuesday, October 25, 2011

Sleman Sapu Bersih Emas Hari Kedua

Atlet andalan sleman Bayu, Sangaji Abie Darma dan Miki Sinarta berhasil meraih medali emas di kelas lead beregu putra, sementara Vita Ery O, Hanna Suryana Asri dan Retno Widyastuti menjadi yang terbaik di kelas lead beregu putri. Dengan demikian di hari kedua sleman menyapu bersih emas yang disediakan. Adapun Perak untuk putra diraih Kota Jogja dan Perunggu Kabupaten Kulon Progo. Di bagian putri perak diraih bantul dan perunggu Kota Jogja.

Di hari ketiga akan memperebutkan 4 set medali yaitu di nomor Lead Peorangan Putra, Boulder Peorangan Putri, Speed Track Campuran dan Boulder Tim Putra. Pertandingan dimulai jam 7.30 dan diperkirakan berakhir pukul 19.00. Demikian info terkini dari arena panjat tebing Porprov 2011 di Papan Panjat UPN Veteran Sleman Yogyakarta.

Perolehan Medali Sementara 

Kabupaten/Kota      Emas       Perak       Perunggu
1. Sleman                   3            2                  1
2. Jogja                      1            1                  2
3. Bantul                     0            1                 0
4. Kulon Progo           0           0                  1
5. Gunung Kidul          0           0                  0

Total yang sudah diperebutkan 4 emas 4 perak dan 4 perunggu dan masih tersisa 10 emas 10 perak dan 10 perunggu

Monday, October 24, 2011

Ekspresi Lompatan Bayu



Putra Sapu Bersih Medali, Vita Tembus Dominasi Putri Kota



Tim Panjat Tebing Sleman berhasil sapu bersih medali pada bagian putra di hari pertama perebutan medali Porprov 2011. Sedangkan Vita Eri O kembali menunjukkan achievmen yang luar biasa menembus dominasi atlet panjat tebing kota dengan mempersembahkan medali perak, Bahkan Vita nyaris meraih medali emas, hanya selisih tipis karena antara peraih emas dan perak memegang poin pada ketinggian yang sama, namun Vita kalah dalam usaha memasang runner terakhir.

Lompatan Emas Bayu dan Lompatan Perak Wahyu Purnomo




Kotingen Panjat Tebing Sleman Menunjukkan kebolehan di Hari Pertama. Gambar diatas adalah lompatan emas bayu dan lompatan perak wahyu purnomo yang menyumbangkan medali pertama untuk panjat tebing sleman.

Sunday, October 23, 2011

Suasana Kemeriahaan Fun Climbing On Speed Track Pembukaan Porprov DIY 2011







Dokumentasi Fun Climbing On Speed Track





Kemeriaan Suasana FUN Climbing Pembukaan Porprov DIY 2011 di Kabupaten Sleman

Visit Yogyakarta / Jogja