Saturday, February 28, 2009

Latihan Fisik Atlet Puslatcab Panjat Tebing Sleman di UNY


Untuk meningkatkan kondisi fisik atlet panjat tebing sleman, maka dalam tahap 2 ini diadakan khusus pelatihan fisik setiap hari minggu. Untuk minggu besuk akan berlangsung di UNY, dan akan di pimpin langsung oleh Manajer Tim Panjat Tebing Sleman, Agung Isdiyanto dari Hancala UNY. Latihan akan dimulai pukul 08.00 sampai dengan selesai.
Adapun dari pengurus harian juga akan hadir untuk memantau secara langsung perkembangan kondisi atlet serta memberi motivasi untuk terus berlatih keras menjelang PORPROV 2009 yang akan berlangsung agustus mendatang. SEmalat Berlatih semoga Berhasil.
Sumber foto : http://www.topnews.in

Kliping : Merawat Sepatu Panjat Tebing


Agar sepatu panjat tebing anda berumur lebih lama, lakukan perawatan sepatu dengan serius.
Sepatu panjat tebing, selain mahal harganya juga merupakan penunjang utama kita saat melakukan aktifitas panjat tebing.
1. Jangan menggunakan sepatu panjat tebing anda untuk aktifitas lain, misalnya berlari atau berjalan. Gunakan sepatu panjat tebing anda jika sudah berhadapan dengan media panjat Tebing. Karena gesekan dengan pasir atau media sejenisnya akan lebih cepat merusak sol sepatu panjat tebing anda.
2. Biasakan menyikat sepatu setelah dipakai. Proses penyikatan sebaiknya dimulai pada bagian atas dahulu baru kemudian ke bawah.
Kenapa hal ini dilakukan, alasan yang paling masuk akal adalah karena setiap saat selesai latihan, kulit sepatu panjat biasanya cenderung kotor dan berdebu. Bila kotoran tersebut dibiarkan, maka kotoran tersebut akan mengendap pada kulit hingga mempercepat proses kerusakan dan lapisan sepatu menjadi mudah sobek. Selanjutnya setelah disikat, usaplah sol sepatu panjat dengan kain yang kering.
3. Usahakan jangan menjemur sepatu langsung terkena sinar matahari, karena akan merusak bahan sepatu. Mengeringkan sepatu yang baik, cukup diangin-anginkan saja sejenak hingga kering. Kemudian bila sepatu dirasa sudah kering taruhlah silica gel agar lembab sepatu berkurang. Bila tak ada sillica gel, masukan lembaran koran ke dalam sepatu sebagai penggantinya.
4. Disiplinkan menempatkan sepatu di rak atau digantung di suatu tempat yang memiliki sirkulasi udara bagus. Sebab dengan kondisi itu, maka sepatu tetap dalam kondisi kering dan lebh enak dipakai sewaktu-waktu. (Krisna Kartika Sari)
sumber : Harian Joglosemar

Kliping : Memilih Sepatu Panjat yang Ideal

Olahraga panjat tebing semakin popular dikalangan anak muda. Olahraga panjat tebing bukan olahraga yang berisiko jika didukung dengan peralatan yang memadai, salah peralatan panjat yang harus dimiliki oleh atlet panjat tebing adalah sepatu panjat.
Nyaman atau tidaknya memakai sepatu panjat ini ditentukan saat kita memutuskan sepatu panjat yang sesuai dengan diri seorang pemanjat.
Berikut kami berikan tips memilih sepatu panjat, agar nyaman dipakai saat melakukan aktivitas panjat tebing.
* Pertama, sesuaikan dengan tingkat kemampuan pemanjat. Untuk pemula, yang membeli sepatu bermerek atau mahal dulu, karena untuk teknik kaki pemanjat pemula biasanya lebih cepat menghabiskan lapisan karet sol sepatu. Makanya cari yang murah-meriah aja biasa tipe ini disebut all-purpose atau untuk berbagai tipe pemanjatan karena tipe ini biasanya sangat nyaman dan tahan lama.
Namun untuk atlet-atlet yang sudah mahir biasanya mereka sudah menemukan sepatu yang cocok dengan spesialisasi mereka masing-masing.
* Kedua, pilih sepatu dari bahan yang baik.
Bahan sepatu yang baik harusnya bisa memenuhi empat syarat, yakni :
- Jika dipakai sepatu harus terasa lebih nyaman agar memperkecil risiko kulit melepuh.
- Usahakan bahan bisa menyerap keringat kaki dan mampu cepat kering.
* Ketiga, Sesuaikan dengan bentuk kaki
Bentuk sepatu bagaimana yang cocok untuk kaki kita perlu juga kita ketahui. Seperti kita ketahui ada berbagai jenis ukuran dan bentuk kaki manusia. Pola tapak yang berbeda membuat kita harus lebih teliti dalam memilih sepatu. Orang dengan pola tapak kaki lebar harus memilih
sepatu dengan pola tapak lebih lebar, daripada sepatu yang mempunyai pola tapak sempit. (Krisna Kartika Sari)
sumber : Harian Joglosemar

Kliping : Teknik Hogging pada Panjat Tebing

Jika minggu lalu kita sudah belajar teknik pegangan dalam panjat tebing, sekarang giliran kita akan melanjutkannnya dengan teknik dasar yang lain yaitu, hogging. Hogging adalah gerakan kaki yang digunakan, bila sangat pemanjat tidak bisa menjangkau poin diatasnya (tidak bisa ditangkap dengan gerakan biasa).
Dalam posisi ini biasa pemanjat telah mempunyai 3 titik/poin tumpu. Dengan posisi 1 poin yang tidak bisa dijangkau maka pemanjat bisa menggunakan bantuan tolakan kaki untuk menambah ketinggian dalam menjangkau poin.
Pelatih Panjat Tebing Jateng, Iwan Heri Kurniawan menerangkan ada teknik ini ada 3 macam, yaitu:
- Hogging mengunakan tumit, teknik ini dilakukan jika arah poin yang ingin dicapai berada di kanan atau kiri sumbu tubuh. Dengan gerakan tangan menyabit. Gerakan akhir dari ini adalah ujung kaki kerah bawah.
-Hogging dengan tumit belakang, teknik ini dilakukan jika poin yang ingin dicapai berada diatas pemanjat, atau sejajar dengan posisi tubuh. Dengan menekankan tumit belakang, nantinya kekuatan akan ditemukan titik tumpu kaki pada tumit sehingga bisa mendorong tubuh ketas.
-Hogging dengan ujung kaki, teknik hogging dengan ujung kaki kecil fleksibel pengunaannya, tergantung dengan jalur yang dilewati dan poin yang dipasang. Tapi hogging dengan ujung kaki ini paling pas digunakan pada poin-poin kecil. (Krisna Kartika Sari)
Sumber : Harian Joglosemar

Kliping : Teknik Memegang Point dalam Panjat Tebing

Teknik memegang point adalah salah satu hal yang harus dikuasai oleh atlet atau penggemar olahraga panjat tebing. Pelatih panjat tebing Jateng, Krisna Rano dan Iwan Heri Setiawan memberikan tips berbagai cara melakukan pegangan dalam panjat tebing.
Dalam panjat tebing ada berbagai medan yang harus dilewati pemanjat, yaitu jalur vertikal, over hang, roof dan corner. Untuk semua medan tersebut, ada beberapa jenis pegangan yang harus dikuasai yaitu :

- Pegangan hook/pocket: Pegangan pocket bisa digunakan untuk point/pegangan yang mengantong. Pegangan dilakukan dengan menekan empat jari pada point, sedangkan jempol jari berfungsi sebagai pengunci.

- Pegangan rata/flat: Bisa digunakan disemua medan, tapi untuk overhang 10-40 derajat dan roof hanya bisa digunakan sebagai pegangan bertahan, tidak bisa untuk tarikan tubuh. Pegangan flat minimal menggunakan empat jari, jari jempol selalu jadi pengunci.

- Pegangan open hand/round: Permukaan tangan harus mampu menekan point secara penuh dengan kelima jari dan telapak tangan.

- Pegangan cubit/pinch yaitu cara memegang point jika posisi pegangan point vertikal. minimal menggunakan 3 jari.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memegang point adalah arah point. Usahakan saat memegang point sambil mencari posisi tubuh yang tepat agar tubuh dalam keadaan seimbang. (Krisna Kartika Sari)
sumber : Harian Joglosemar

Kliping : Berlatih Pindah Kaki Pada Panjat Tebing

Panjat tebing adalah salah satu olahraga ekstrem yang mulai digemari oleh anak-anak muda. Beberapa orang yang beranggapan olahraga panjat tebing adalah olahraga yang berbahaya adalah salah, karena dengan menguasai
teknik-teknik yang benar, olahraga ekstrem ini sangat mudah dilakukan.
Jika pada edisi yang lalu kita telah membahas tentang teknik ganti tangan, teknik dasar yang juga tidak kalah penting adalah teknik ganti kaki.

Untuk menambah ketinggian dalam olahraga ini, kita harus memindahkan kaki kepada posisi point yang lebih tinggi. Terkadang seorang pemanjat akan menemui kebuntuan karena tidak ada pijakan (point) lain yang bisa digunakan, masalah tersebut bisa diselesaikan dengan teknik ganti kaki. Untuk latihan menambah ketinggian ini bisa dilakukan dengan jalur menyamping atau boulder.

Untuk latihan teknik ini lakukan dengan posisi 2 tangan dan 2 kaki menumpu pada point dengan kokoh. Luruskan tangan, jangan ditekuk, dengan posisi tersebut beban tubuh lebih ringan, dan badan akan lebih seimbang.

Latihan dilakukan dengan melakukan gerakan ke arah kiri. Untuk gerakan ke kiri dengan posisi 2 tangan menumpu, posisi ujung kaki kiri untuk menumpu pada salah satu point serta berikan ruang pada point tersebut untuk ujung kaki kanan.

Sebelum memindah atau menyatukan kedua kaki pada point yang sama, fokuskan beban tubuh pada kaki kiri, setelah itu pindahkan kaki kanan sehingga posisi kedua ujung kaki menumpu pada point yang sama. Setelah kedua kaki menumpu pada point yang sama, fokus beban tubuh pindahakan pada kaki kiri, dan kemudian kaki kanan menjadi tumpuan.

sumber : Harian Joglosemar

Friday, February 27, 2009

Koordinasi Pemusatan Latihan Cabang Panjat Tebing Sleman


Hari ini, sabtu 28 Februari 2009 bertempat di Sekretariat FPTI Sleman akan berlangsung rapat koordinasi Puslatcab/pelatcab Panjat Tebing FPTI Sleman. Adapun akan hadir manajer, pelatih, wakil atlet dan pengurus harian FPTI Sleman. Pokok bahasan pertemuan ini adalah :

1. Perubahan Quota Atlet Porprop 2009

2. Perubahan Jadwal Puslatcab/Pelatcab 2009

3. Pembahasan detail materi sirkuit training untuk peningkatan fisik atlet

4. Penganggaran dana non anggaran pelatcab dari KONI Sleman.

Semoga ada manfaatnya

Sunday, February 22, 2009

Format kompetisi RINTISAN BERANTAI – LEAD MULTIPITCH PANJAT TEBING PORPROV X-2009



Pemanjatan dilakukan oleh dua pemanjat (berpasangan) putra-putri dan campuran, pemanjat pertama (C1) dan pemanjat kedua (C2).

PERALATAN PEMANJAT
1. Belay device non auto; Stich Plate, Tuber, Sheriff, ATC (bukan Grigri dan atau Figure eight).
2. Cows Tail.
3. Helm Panjat Tebing.
4. Pemanjat diperkenankan untuk menggunakan padding (pelindung lutut dan tangan).

SIMPUL
1. Simpul pangkal (Clove Hitch)
2. Simpul 8 (Figure eight knot)

JALUR
1. Titik pengamanan disediakan 3 Hanger (baik dipasang secara segaris horizontal maupun tidak) dan dipasang karabiner oval berpengunci.
2. Semua runner telah terpasang pada lintasan.
3. Pada pitch sambungan (menuju pitch 2) terpasang swivel sebagai penanda runner 1 pada pitch tersebut (pitch2).

PENILAIAN
1. Nilai Maksimum 2 TOP.
2. TOP 1 + Nilai,
3. PITCH 1 + Nilai,
4. Minimal nilai pemanjatan,
5. dan jika terjadi nilai yang sama, maka akan dilihat waktu pemanjatan tercepat.

PROSEDUR PEMANJATAN
1. Waktu pemanjatan dihitung ketika pemanjat telah melewati garis START.
2. Sebelum melewati garis START kedua pemanjat telah mengaitkan ujung tali ke Harnest masing-masing dengan simpul 8 sebelum melakukan pemanjatan.
3. Pemanjat pertama (C1), melakukan pemanjatan secara leading menuju Pitch 1 (P1) dibelay oleh pemanjat kedua (C2) dengan body belay.
4. Pemanjat pertama (C1) mengaitkan tali pada runner (yang telah terpasang) secara berurutan.
5. Jika pemanjat pertama (C1) telah sampai pada Pitch 1 (P1), dan memasang pengaman dengan urutan sebagai berikut:
a. mengaitkan tali ke Runner (yang ditandai khusus), memasang cow’s tail pada hanger/runners yang telah ditandai.
b. Memasang pengaman Hanging Belay dengan simpul pangkal (Clove Hitch) pada pengaman/Hanger, dan simpul tersebut diupayakan sedekat mungkin dengan harnest.
c. Selanjutnya pemanjat tersebut memasang simpul 8 (figure eight knot) yang akan dihubungkan pada pengaman terakhir, kemudian pemanjat dipersilahkan untuk merapikan tali yang menjulur kebawah.
d. Pemanjat pertama (C1) di Pitch 1 (P1) menyiapkan peralatan belaying untuk pemanjat kedua (C2) dengan system Hanging Belay di Body.
e. Pemanjat kedua (C2) melakukan pemanjatan setelah mendapat tanda dari juri lintasan berupa bendera berwarna hijau, dengan melepaskan tali utama dari runner secara berurutan dan melanjutkan pemanjatan sampai TOP.
f. Pemanjat kedua (C2) dinyatakan TOP jika telah memasang Cow’s Tail pada pengaman/hanger yang telah ditandai sebagai TOP.
g. Pemanjatan dinyatakan selesai dan kedua pemanjat diturunkan melalui FIX ROPE oleh petugas.

PENGHENTIAN PEMANJATAN
1. Jika salah satu pemanjat terjatuh, maka pemanjatan dianggap selesai dan dinilai berdasarkan poin/hold yang terakhir dipegang.
2. Jika salah satu pemanjat melakukan kesalahan pada pembuatan dan penempatan simpul, akan mendapat peringatan pertama (juri linatasan akan menunjukkan bendera merah). Dan jika melakukan kesalahan yang sama kedua kalinya maka pemanjatan akan dihentikan.
3. Apabila pemanjat tidak memasang atau melepas tali utama ke/dari runner secara berurutan.
4. Apabila gerakan yang dilakukan oleh belayer membantu pemanjat untuk menambah ketinggian, maka juri akan menghentikan pemanjatan yang dilakukan oleh suatu regu.
5. Apabila pemanjat melepas simpul/pengaman sebelum ada tanda “OK” dari juri.
6. Untuk ketentuan penghentian pemanjatan lainnya mengikuti peraturan umum kategori rintisan.

DISKULAIFIKASI
1. Apabila pemanjat tidak menggunakan peralatan standar (rekomendasi UIAA, FPTI), semisal Helm Panjat Tebing dan belay device.

ATURAN TAMBAHAN
1. Tegangan tali diperbolehkan selama tidak membantu pemanjat menambah ketinggian.
2. Waktu pemanjatan ditentukan oleh Kepala Pembuat Jalur bersama Presiden Juri dan selanjutnya akan diumumkan.
3. Peraturan yang lain mengacu pada peraturan umum kompetisi Rintisan.
sumber : fpti diy

ATURAN KHUSUS PORPROV 2009 CABANG OLAHRAGA PANJAT TEBING : Kelas Kecepatan

Kecepatan
Perorangan Putra – Putri; Beregu Putra – Putri; Campuran Putra – Putri

Media Kompetisi :
Dinding buatan dengan ketinggian minimum 16m, lebar 2,24m 2 buah.
(bentuk dinding buatan bisa identik atau tidak identik)

Format Kompetisi :
Terdiri dari dua tahap , babak Kualifikasi dan babak final. Dimana pemanjatan dilakukan secara Top-Rope, babak kualifikasi semua atlit akan dicatatat waktu tercepat dalam pemanjatan yang akan diundi secara acak.
Dalam babak final akan diikuiti oleh 8 besar hasil kualifikasi, dimana atlit panjat tebing kecepatan akan diadu untuk memperoleh catatan waktu tercepat

Penghitungan Score :
Ditentukan dengan tombol mekanik elektrik, maupun dengan sinyal suara yang akan mencatat waktu pemanjatan, dari poin start hingga atlit panjat tebing kecepatan mencapai puncak dan menghentikan waktu pemanjatan.
Perolehan wakrtu tercepat menentukan posisi atlit panjat tebing dalam satu babak.

Sumber : Pengda DIY via Email

ATURAN KHUSUS PORPROV 2009 CABANG OLAHRAGA PANJAT TEBING : Kelas Jalur Pendek

Jalur Pendek
Perorangan Putra – Putri; Beregu Putra – Putri; Campuran Putra – Putri

Media Kompetisi :
Dinding buatan dengan ketinggian maksimum 6 m, lebar min. 2,24m.
Jumlah minimal 4 buah dengan bentuk maupun variasi yang berbeda.

Format Kompetisi :
Merupakan kompetisi yang melibatkan sejumlah rute-rute masalah dengan ketinggian tidak lebih dari 6 meter , semua rute masalah harus dipanjat tanpa tali pengaman dan atlit panjat tebing akan diamankan dengan landasan jatuh
Kompetisi Jalur pendek dapat terdiri dari 2 babak (kualifikasi) maupun 3 babak (kualifikasi, semi-final dan final).
Kuota semifinal 26 dan kuota final 8 atlit panjat tebing jalur pendek.

Penghitungan Score :
Setiap atlit panjat tebing bebas melakukan pemanjatan maksimal, sepanjang waktu yang ditentukan oleh Juri selesai pada jalur yang telah ditentukan, jumlah nilai secara keseluruhan yang diperoleh atlit panjat tebing menentukan posisi atlit panjat tebing dalam satu babak.

Sumber : Pengda DIY via Email

ATURAN KHUSUS PORPROV 2009 CABANG OLAHRAGA PANJAT TEBING : Kelas Rintisan Berantai

Rintisan Berantai
Putra – Putri; dan Campuran

Media Kompetisi :
Dinding Buatan ketinggian minimum 12,5 m, lebar 2,24m.
(dengan minimum panjang jalur pemanjatan + 15m)

Format Kompetisi :
Kompetisi Kesulitan terdiri dari 2 babak (semi-final dan final).
Merupakan kompetisi 2 pitch dimana pemanjatan dilakukan secara Leading. Atlit memanjat secara berpasanagan dan bergantian belay.
Waktu pemanjatan akan dihitung pada saat memulai pemanjatan dan berhenti pada saat Top atau salah satu pemanjat gagal menyelesaikan pemanjatan atau terjatuh.

Penghitungan Score :
Penilaian poin dibagi dalam:
1. Nilai Maksimal 2 TOP.
2. TOP 1 + Nilai
3. Pitch 1 + Nilai
4. Minimal nilai pemanjatan
5. Jika terjadi nilai sama, akan dilihat waktu pemanjatan.

(*untuk format kompetisi Rintisan Berantai ini akan diatur lebih lanjut)

ATURAN KHUSUS PORPROV 2009 CABANG OLAHRAGA PANJAT TEBING : Kelas Rintisan

Rintisan
Perorangan Putra – Putri; Beregu Putra – Putri; Campuran Putra – Putri dan Rintisan Berantai Putra – Putri , Campuran.

Media Kompetisi :
Dinding Buatan ketinggian minimum 12,5 m, lebar 2,24m.
(dengan minimum panjang jalur pemanjatan + 15m)

Format Kompetisi :
Kompetisi Kesulitan terdiri dari 3 babak (kualifikasi, semi-final dan final).
Merupakan kompetisi dimana pemanjatan dilakukan secara Leading, atlit panjat tebing dibelay dari bawah, setiap pengaitan pengaman (runner) dilakukan secara berurutan.
Babak kualifikasi, setiap pemanjat mempunyai kesempatan menyelesaikan satu jalur dengan batas waktu maksimum 10 menit.
Babak Semifinal akan diikuti atlit panjat tebing dengan kuota 26 peserta.
Babak final hanya akan diikuti oleh atlit panjat tebing dengan kuota 8 peserta.

Penghitungan Score :
Atlit panjat tebing akan menyelesaikan jalur sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, pemanjatan dianggap telah mulai jika kedua ujung kaki atlit panjat tebing telah meninggalkan dasar (lantai) dan berakhir dengan poin top.
Penilaian poin dibagi dalam:
1. Poin yang disentuh dinilai dengan poin tersebut.
2. Poin yang dibebani mendapatkan nilai poin plus 1
3. Poin yang dibebani dengan usaha untuk mendapatkan ketinggian mendapatkan nilai poin tersebut plus .2.
Dan ketinggian yang dicapai menentukan posisi atlit panjat tebing dalam satu babak kompetisi.

Sumber : Pengda DIY via Email

ATURAN KHUSUS PORPROV 2009 CABANG OLAHRAGA PANJAT TEBING

PORPROV (Pekan Olahraga tingkat Provinsi, dulunya PORDA) ke X tahun 2009 akan digelar pada tanggal 1-7 Agustus 2009 mendatang. PORPROV ke X ini merupakan tonggak pembinaan prestasi olahraga DIY untuk melaju ke PON XVIII tahun 2012 nanti di Riau. Ini artinya, PORPROV bertujuan selain menyemarakkan pembinaan olahraga di D.I. Yogyakarta sekaligus merupakan mekanisme penjaringan atlet potensial guna persiapan PON ke depan.

Ini merupakan penyelenggaraan kedua bagi cabang olahraga Panjat Tebing. Besar harapan FPTI DIY, ajang PORPROV yang digelar setiap 2 tahun sekali ini dapat membias dari hanya semarak pembinaan serta persiapan ke PON mendatang, dapat benar-benar menjaring serta mempersiapkan sebaik mungkin generasi-genarasi atlit panjat tebing yang akan dapat mewakili DIY baik di kancah nasional hingga internasional seperti yan telah teraih selama ini.
Latihan dan Kompetisi adalah mata rantai pembinaan yang tidak dapat dipisahkan, dari sisi mana memulainya tetaplah kedua hal ini adalah pola dasarnya.

Mengingat di PON tahun 2008 lalu, Tim Panjat Tebing DIY tersuruk tanpa mempersembahkan emas sama sekali. Besar harapan dengan PORPROV ini, mekanisme pembinaan atlit panjat tebing DIY dapat lebih terarah dan kembali bangkit untuk kejayaan di masa mendatang.

Kelas dan Kategori yang dipertandingkan di PORDA DIY 2009


- Rintisan Perorangan, Beregu (Putra-Putri), dan Rintisan Ganda Campuran
- Rintisan Berantai Putra-Putri dan Campuran (tambahan pilihan)
- Jalur Pendek Perorangan, Beregu (Putra-Putri), dan Jalur Pendek Ganda Campuran
- Kecepatan Perorangan, Beregu (Putra-Putri), dan Kecepatan Ganda Campuran

Total : 18 Kategori.

Waktu Penyelenggaraan : 6 Hari kompetisi.
Tanggal Pelaksanaan : 1 – 7 Agustus 2009
Tempat : Venues Panjat Tebing Gembiraloka – Yogyakarta (*sementara)
Tuan Rumah : Kota Jogjakarta

Peserta :
- Putra-putri Perwakilan Kabupaten se- DIY (syarat umum peserta PORDA 2009).
- dan pemegang KIAT (Kartu ID Atlit Panjat Tebing) yang masih berlaku.
- Kuota masing2 Kabupaten 7 Putra – 7 Putri, Tuan rumah Kuota Dobel, cadangan 3    putra – 3 putri masing-masing kontingen kabupaten.
- Masing-masing atlit maksimal ikut di 2 kelas (kategori Perorangan, Beregu dan   Campuran).

Sumber : fpti pengda diy via email

Kejuaraan Panjat Tebing Piala Kasad Di Undur






Saturday, February 21, 2009

Pemusatan Latihan Cabang Panjat Tebing Sleman Terkendala Peralatan

Hari minggu 15 Februari lalu berhasil digelar tes fisik untuk semua atlet panjat tebing sleman di Lapangan Bola UPN Veteran Yogyakarta, dipandu oleh manajer Tim Agung Isdiyanto (Hancala) dan Pelatih Sangaji Abied Dharma ( Galaksi 45). Hampir semua atlet menghadiri tes tersebut kecuali Bayu yang ijin, Heru yang masih KP dan Eko Ahmad yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Sementara itu dibagian putri, Verika Khasani mengundurkan diri karena telah bekerja di Purworejo dan Lainatus Syifa yang sedang sakit.

Berdasarkan pemantauan, belum ada peningkatan yang cukup significan untuk kondisi fisik atlet sehingga di pemusatan latihan tahap 2 yang dimulai bulan februari ini akan digenjot dengan program sirkuit training tiap hari minggu sampai beberapa pekan ke depan. Evaluasi akan dilakukan setelah latihan 5 minggu, sehingga pada minggu ke enam akan dipantau hasil tesnya kembali.

Sementara itu, untuk latihan teknik masih terkendala dengan keterbatasan alat. Sampai saat ini tali, poin, runer masih sangat terbatas sehingga frekwensi pemanjatan untuk tiap atlet belum maksimal. Dalam beberapa hari ke depan akan di usahakan pembelian alat apabila proposal pembelian alat ke KONI Sleman disetujui.

Namun demikian, para atlet tetap semangat untuk terus berlatih dan belajar untuk menghasilkan prestasi bagi mereka sendiri, bagi klubnya masing-masing, bagi sleman, yogyakarta dan Indonesia.

Semoga ada manfaatnya

Saturday, February 14, 2009

How to Climb 5.12


Product Details : 
Paperback: 120 pages
Publisher: Falcon; 1st edition (January 1, 1997)
Language: English
ISBN-10: 1575400839
ISBN-13: 978-1575400839
Product Dimensions: 8.8 x 6 x 0.4 inches
Shipping Weight: 5.6 ounces

Friday, February 13, 2009

Tes Fisik Pemusatan Latihan Cabang Panjat Tebing Sleman


Setelah 3 bulan pertama menjalani pemusatan latihan, dan juga uang saku sudah diterima semua atlet, maka pada hari minggu 15 Februari 2009 diadakan Tes Fisik Tahap 2 untuk mengevaluasi kondisi fisik atlet. Hasil evaluasi tersebut akan digunakan untuk pembuatan program tahap 2.

Tes fisik akan dilaksanakan di UPN Yogyakarta, akan dipandu langsung oleh 2 Pejabat pelatih Tim Porda Sleman yaitu Mas Agung  dan Mas Hasan dari UNY Yogyakarta. Hasil tes fisik ini selain digunakan untuk dasar pembuatan program latihan, juga akan digunakan sebagai dasar untuk promosi degradasi atlet guna mengurangi atlet yang ada di Pemusatan untuk memenuhi quota dari Pengda Propinsi DIY yaitu 7 Atlet pa dan 7 Atlet pi serta masing 3 cadangan untuk atlet pa dan pi. Demikian info terkini panjat tebing sleman. Semoga ada manfaatnya.

Visit Yogyakarta / Jogja