Monday, March 19, 2012

Pembangunan Wall Climbing Terancam Mundur

Laporan Reporter Tribun Jogja, Joko Widiyarso

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembangunan sarana Wall Climbing berstandar nasional dan internasional Sleman terancam tertunda lagi. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam sambutan peresmian Bayu Climbing Center, Minggu (5/2) lalu.

Ketua Harian FPTI Sleman, Agus Kariswanto membenarkan hal tersebut. Ia pun mengulangi pernyataan Sri Purnomo mengenai kemungkinan diundurnya arena panjat tebing itu, dengan berbagai pertimbangan.

"Saya instruksikan pembangunan wall climbing di Klebengan harus sesuai standar nasional dan  internasional untuk menjamin keselamatan dan dapat di banggakan. Apabila belum sesuai yang diharapkan, lebih baik pembangunan ditunda satu tahun namun benar-benar memenuhi standar," katanya menirukan pernyataan Sri Purnomo.

Pemerintah Kabupaten Sleman berencana membangunan arena olahraga terpadu di Lapangan Klebengan, Depok Sleman. Satu di antara venue yang akan dibangun adalah sarana wall climbing, yang sudah lama diimpikan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sleman, sebagai tempat latihan dan Venue Kompetisi yang memenuhi standar Nasional.

Pernyataan Bupati tersebut sebagai respon masih belum ada kesamaan persepsi dalam rencana pembangunan tersebut antara FPTI Sleman dengan pihak kontraktor yang membangung arena.

Karis mengatakan, FPTI Sleman sebagai induk organisasi panjat tebing yang bertanggung jawab atas pembinaan olahraga di Sleman, menginginkan wall yang bisa membanggakan warga sleman sehingga semakin memotivasi atlet-atlet andalan kabupaten sleman untuk berprestasi lebih tinggi.

"Kalau sekadar mendirikan wall tentu sudah tidak perlu lagi karena di kampus-kampus sudah banyak wall untuk latihan yang menjulang tinggi, sehingga FPTI Sleman dapat bersinergi untuk memakai dan merawat bersama dengan klub pemiliknya," ujarnya.

Untuk mengawal dan memantau pembangunan wall climbing tersebut FPTI Sleman telah menugaskan tiga pengurus untuk berkomunikasi dengan KONI Sleman dan Kontraktor pembangunan.

"Saya harus memastikan bahwa ketika sarana wall climbing mulai dibangun, gambar dan spesifikasinya harus disetujui tim kami," tegasnya.

Karis menambahkan, FPTI Sleman mengusulkan nama venue wall climbing kepada Bupati Sleman dan Ketua Umum Koni Sleman yaitu Fitriyani Climbing Arena. Nama tersebut diambil dari atlet andalan Kabupaten Sleman yang meraih emas dalam Sea Games 2011 di Palembang.

Pemberian nama itu dengan harapan akan muncul banyak Fitriyani-fitriyano lain dari Kabupaten Sleman, yang dapat membawa harus nama Sleman dan Indonesia dalam kancah kompetisi panjat tebing nasional dan Internasional.(*)

Sunday, March 11, 2012

Keceriaan Anak - Anak Mengikuti Festival Dolanan Penekan Sleman di BCC




Pemanasan sebelum menek atau manjat. Dipimpin oleh Wahyu Purnomo dan Septi Sancoko dari FPTI Sleman. Peserta dolanan penekan yang semuanya masih anak - anak usia 7 s.d 14  tahun mengikuti dengan penuh riang gembira.

Wednesday, March 7, 2012

Festival Dolanan Penekan Dimeriahkan Foto "Menek Narsis"



Foto Menek Narsis
Menek dalam bahasa jawa artinya manjat, dolanan artinya bermain, sehingga dolanan penekan artinya bermain panjat. Begitulah kira-kira even yang diciptakan oleh temen-temen pengurus panjat tebing sleman untuk mencoba lebih intensif mengenalkan dunia panjat tebing ke masyarakat dengan bahasa yang sederhana dan tidak terkesan menakutkan.

Sesungguhnya dolanan penekan artinya hampir setara dengan fun climbing yang biasa diadakan oleh mapala atau fpti lain, namun fpti sleman merasa istilah itu kurang familiar di mata masyarakat awam yang merupakan sasaran sosialisasi kita di tahun 2012. Sehingga panjat tebing tidak hanya menjadi konsumsi mapala dan sispala serta pramuka saja, namun ada perubahan yang signifikan yaitu transformasi olahraga panjat tebing dari kampus ke kampung.

Hari minggu 11 Maret khusus untuk anak-anak usia 7 s.d 14 tahun. Peserta dipandu oleh tim teknis dari fpti untuk memanjat secara bebas di BCC kemudian dilakukan pengambilan foto menek narsis oleh panitia. Foto akan dicetak langsung di tempat acara dan dibawa pulang oleh masing –masing peserta beserta doorprize untuk 100 anak yang mengikuti festival dolanan penekan ini.

Efek Wom (Word Of Mouth) diharapkan terjadi yaitu anak-anak peserta festival dolanan penekan membawa foto narsisnya ke sekolah dan menceritakan pengalamannya kepada teman – temannya. Dengan demikian target sosialisasi olahraga panjat tebing kepada kalangan masyarakat di kabupaten Sleman dapat tercapai

Bagi orang tua yang  berminat untuk mengikut sertakan anak-anaknya untuk mencoba dolanan penekan dan berinteraksi sesama anak di kabupaten sleman dipersilahkan datang langsung ke Bayu Climbing Center di Jalan Bali No 31, Ngropoh, Widoro Baru, Depok, Sleman pada hari minggu 11 maret 2012 pukul 09.00 Wib.

Visit Yogyakarta / Jogja