Laporan Laporter Tribun Jogja, Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sri Purnomo terpilih lagi menjadi ketua umum federasi panjat tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Sleman periode 2012-2016. Sebelumnya sosok yang juga menjabat sebagai Bupati Sleman ini telah mempimpin FPTI Sleman periode sebelumnya.
Keputusan itu sebagai tindak lanjut musyawarah cabang FPTI Sleman yang berlangsung Senin (12/12) lalu, yang menetapkan Sri Purnomo terpilih secara aklamasi untuk menduduki ketua umum FPTI Sleman empat tahun mendatang.
Selain Sri Purnomo, kepala bidang Pemerintahan Desa Pengkab Sleman, Soekarno, dan Dosen FIK UNY, Bandi Utama dan Dosen STP Ampta Yogyakarta, Hary Rahmadi terpilih untuk menduduki jabatan sebagai dewan penasihat FPTI Sleman periode mendatang.
Ketua Harian FPTI Sleman, Karis menyatakan, seluruh pejabat terpilih telah menyatakan kesediaannya untuk memajukan olahraga panjat tebing Sleman, khususnya pada periode empat tahun mendatang.
"Pak Sri Purnomo dikonfirmasi melalui ponsel mengatakan bahwa siapapun yang terpilih menjadi pelaksana harian membantu beliau. Yang penting membuat panjat tebing Sleman makin baik. Tidak ada titipan nama maupun intervensi dalam proses pemilihan pengurus ini," katanya, Jumat (16/12).
Selain memilih ketua umum dan dewan penasehat, Musyawarah Cabang FPTI Sleman juga memilih lima orang formatur untuk membentuk kepengurusan lengkap, Mereka adalah Agung Isdianto (wakil pengurus lama), Karis (wakil pengurus lama), Ari (pantarei), Umi (matala biogama) dan Nur Wahida (independen).
"Selambat-lambatnya dalam satu bulan ini tim formatur yang dipimpin ketua umum terpilih harus menyusun kepengurusan selengkapnya," tuturnya.
Karis melanjutkan, pada bagian akhir muscab, dibahas agenda strategis FPTI Sleman empat tahun ke depan. Melalui diskusi yang mendalam disepakati beberapa poin bagi FPTI Sleman.
Poin tersebut adalah penting antara lain pengusahaan venue latihan di area publik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi kegiatan melalui berbagai saluran media untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap olahraga panjat tebing, peningkatan frekuensi dan kualitas kompetisi, penyediaan perangkat kompetisi yang memadai, serta pentingnya pembinaan atlet mulai dari usia dini.
Namun, tambahnya, pelaksanaan rencana tersebut dan strateginya diserahkan kepada pengurus terpilih. Satu lagi yang menjadi catatan menarik adalah, diusulkannya program panjat tebing masuk desa. Hal itu otomatis dilakuan dengan pembentukan koordinator olahraga panjat tebing kecamatan, Liga Boulder Sleman dan juga panjat tebing masuk sekolah.