Semarang, CyberNews. Maraknya perpindahan atlet menjelang PON disikapi KONI Jateng dan DIY. Mereka sepakat untuk menolak perpindahan atlet hanya karena iming-iming bonus daerah lain yang lebih besar. Itulah salah satu poin dari pertemuan KONI Jateng dan DIY di kantor KONI Jateng Kompleks Gelora Jatidiri, Rabu (14/4).
Rombongan KONI DIY dipimpin ketua umumnya GBPH H Parbukusumo itu, ke Semarang dalam rangka studi banding dengan KONI Jateng. Mereka diterima Wakil Ketua Umum I KONI Jateng Djoko Orixahadi, Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Sukahar, Sekum Tri Rustiadi, dan beberapa pengurus lain.
Mengenai perpindahan atlet, Prabukusumo mengungkapkan KONI DIY bersifat tegas kepada para atlet. Mereka yang pada PON lalu hengkang ke daerah lain, tidak diperkenankan kembali ke DIY untuk memperkuat daerahnya. selain itu, KONI DIY tidak akan mengeluarkan surat keluar kepada atlet yang ingin hengkang ke darah lain untuk PON 2012 mendatang. "Apapun hasilnya, DIY ingin membina atlet sendiri. Kami lebih bangga membina atlet dan mencetak atlet dari pada membajak atlet meski prestasinya sama-sama bagus," katanya.
Sikap tersebut disambut positif KONI Jateng. Jika perlu kedua daerah ini meyepakati nota kesepahaman (MOU) untuk menangkal lalu lintas atlet menjelang PON yang saat ini mulai marak. "KONI Jateng juga mengambil kebijakan untuk tidak mengeluarkan rekomendasi atlet keluar dari Jateng. Kecuali atlet tersebut mempunyai alasan jelas sesuai undang-undang di antaranya mengikuti suami, pindah kerja atau sekolah," kata Sukahar.
Menurat Sukahar, letak geografis DIY dan Jateng yang berbatasan ini sangat memungkinkan terjadinya lalu-lintas perseberangan atlet. Untuk itu perlu kesepahaman kedua lembaga olahraga itu untuk menangkal pepindahan atlet antarprovinsi.
(Kundori Rakasiwi/CN14)
sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sport/2010/04/15/5638/KONI-Jateng-dan-DIY-Sepakat-Tolak-Perpindahan-Atlet
Rombongan KONI DIY dipimpin ketua umumnya GBPH H Parbukusumo itu, ke Semarang dalam rangka studi banding dengan KONI Jateng. Mereka diterima Wakil Ketua Umum I KONI Jateng Djoko Orixahadi, Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Sukahar, Sekum Tri Rustiadi, dan beberapa pengurus lain.
Mengenai perpindahan atlet, Prabukusumo mengungkapkan KONI DIY bersifat tegas kepada para atlet. Mereka yang pada PON lalu hengkang ke daerah lain, tidak diperkenankan kembali ke DIY untuk memperkuat daerahnya. selain itu, KONI DIY tidak akan mengeluarkan surat keluar kepada atlet yang ingin hengkang ke darah lain untuk PON 2012 mendatang. "Apapun hasilnya, DIY ingin membina atlet sendiri. Kami lebih bangga membina atlet dan mencetak atlet dari pada membajak atlet meski prestasinya sama-sama bagus," katanya.
Sikap tersebut disambut positif KONI Jateng. Jika perlu kedua daerah ini meyepakati nota kesepahaman (MOU) untuk menangkal lalu lintas atlet menjelang PON yang saat ini mulai marak. "KONI Jateng juga mengambil kebijakan untuk tidak mengeluarkan rekomendasi atlet keluar dari Jateng. Kecuali atlet tersebut mempunyai alasan jelas sesuai undang-undang di antaranya mengikuti suami, pindah kerja atau sekolah," kata Sukahar.
Menurat Sukahar, letak geografis DIY dan Jateng yang berbatasan ini sangat memungkinkan terjadinya lalu-lintas perseberangan atlet. Untuk itu perlu kesepahaman kedua lembaga olahraga itu untuk menangkal pepindahan atlet antarprovinsi.
(Kundori Rakasiwi/CN14)
sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sport/2010/04/15/5638/KONI-Jateng-dan-DIY-Sepakat-Tolak-Perpindahan-Atlet