Sirkuit Panjat Tebing Sleman Seri 1 Kalasan Boulder dibuka oleh Ketua Umum Koni Sleman Bapak Mujiman. Dalam sambutannya beliau menyampaikan 3 hal yaitu Sleman sukses sebagai tuan rumah dan sukses prestasi sebagai juara umum dalam porprov 2011 oktober nanti serta sukses pembinaan dengan indicator selalu hadirnya atlet junior dalam setiap even kompetisi. Beliau juga memberikan arahan kepada atlet, ofisial dan pengurus panjat tebing sleman bahwa kita harus berusaha untuk menjadi juara dengan kesatria, namun andaikan sudah berusaha maksimal namun harus mengakui keunggulan lawan, maka kekalahan itu juga harus di dapat dengan cara kesatria.
Ketua umum KONI dan juga seluruh peserta sirkuit dihibur dengan pertandingan duel satu lawan satu antara Bayu Pelatnas dengan Wahyu Purnomo. Sebagai atlet kawakan dan senior di Sleman, Wahyu tidak mau menyerah begitu saja. Demikian pula Bayu, tidak rela statusnya sebagai atlet pelatnas dinodai dengan kekalahan. Pemanjatan pertama oleh Wahyu memanjat jalur yang dibuat oleh Bayu. Dalam 3 kali percobaan pemanjatan, tidak bisa tembus, demikian pula giliran Bayu memanjat jalur yang dibuat oleh Wahyu tidak bias tembus dalam 3 kali percobaan pemanjatan.
Ketua umum KONI dan juga seluruh peserta sirkuit dihibur dengan pertandingan duel satu lawan satu antara Bayu Pelatnas dengan Wahyu Purnomo. Sebagai atlet kawakan dan senior di Sleman, Wahyu tidak mau menyerah begitu saja. Demikian pula Bayu, tidak rela statusnya sebagai atlet pelatnas dinodai dengan kekalahan. Pemanjatan pertama oleh Wahyu memanjat jalur yang dibuat oleh Bayu. Dalam 3 kali percobaan pemanjatan, tidak bisa tembus, demikian pula giliran Bayu memanjat jalur yang dibuat oleh Wahyu tidak bias tembus dalam 3 kali percobaan pemanjatan.
Sesuai harapan, bayu membuat jalur dengan gerakan melompat-lompat sementara Wahyu membuat jalur dengan gerakan teknik tinggi serta mengutaman keseimbangan tubuh sesuai dengan keunggulan masing – masing. Namun diluar dugaaan, giliran masing-masing pemanjat mencoba jalurnya yang dibuat sendiri juga gagal. Bahkan hasilnya sama-sama lebih rendah dibanding saat memanjat jalur lawan. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka konsentrasi menyelesaikan jalur lawan sampai tenaganya habis, sehingga dengan waktu pemulihan yang terbatas, jalur yang dibuatnya sendiri tidak bisa tembus karena kehabisan tenaga. Dengan demikian duel berakhir imbang. Bayu dan Wahyu berhasil mejaga kehormatan sebagai atlet pelatnas dan atlet senior.
Dari arena perlombaan juga berlangsung tak kalah serunya. Bayu Krisnanto, atlet spider kid andalan fpti kabupaten sleman berhasil unggul atas Granida dan Bayu Seto, bahkan dengan jalur yang sama, Bayu Krisnanto yang masih menduduki SD kelas 5 ini berhasil mengalahkan lebih dari separuh peserta atlet putri senior. Dibagian Putri, Vita Eri O, Hana Suryana Asri dan Priska Mestikaning berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu. Sementara itu dibagian putra, sampai berita ini diturunkan masih berlangsung babak final. Adu teknik, fisik dan mental masih harus dilakukan oleh 6 atlet pelatkab untuk meraih juara yaitu M Farry Arrahman, Fima, Albert, Septi Sancoko, Mikdarul dan Tri Wijaya.