Laporan Reporter Tribun Jogja, Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Untuk lebih memasyarakatkan olahraga pajat tebing, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sleman mendirikan media latihan panjat di Dusun Widoro, Condong Catur, Depok, Sleman yang diberi nama "Bayu Climbing Center".
Venue latihan panjat tersebut sengaja didirikan di tengah perkampungan penduduk, agar dapat digunakan oleh masyarakat selama 24 jam. Dengan begitu, masyarakat umum akan semakin berkesempatan berlatih panjat tebing.
Ketua Harian FPTI Sleman, Karis mengatakan, Bayu Climbing Center merupakan jawaban atas belum tersedianya fasilitas umum latihan panjat di area publik. Selama ini media latihan panjat hanya ada di kampus-kampus atau sekolah tertentu dan di geluti oleh para mahasiswa pecinta alam.
"Dengan adanya Bayu Climbing Center ini diharapkan tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat, khususunya para karang taruna dan perkumpulan pemuda menggandrungi olahraga ini," katanya, beberapa waktu lalu.
Karis menambahkan, nama Bayu Climbing Center dipilih untuk menghormati keberhasilan Bayu yang berhasil mewakili Sleman meraih juara nasional yang pertama kali, di kelas Boulder Peorangan Putra pada tahun 2010.
Ke depan direncanakan akan dibangun pusat latihan panjat lain dengan mengabadikan nama-nama atlet peraih juara nasional dari kabupaten Sleman seperti Fitriyani Climbing Center, Wahyu Purnomo Climbing Center dan lain-lain.
Rencananya, Bayu Climbing Center akan diresmikan oleh Bupati Sleman pada Minggu (5/2) mendatang, dan dilanjutkan dengan demonstrasi pemanjatan oleh atlet-atlet panjat tebing Sleman.
Pada pembukaan tersebut, rencananya juga akan diundang pejabat pemkab terkait olahraga dan pendidikan, camat, lurah, pemuda karang taruna dan perkumpulan mapala anggota FPTI Kabupaten Sleman.(*)
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Untuk lebih memasyarakatkan olahraga pajat tebing, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sleman mendirikan media latihan panjat di Dusun Widoro, Condong Catur, Depok, Sleman yang diberi nama "Bayu Climbing Center".
Venue latihan panjat tersebut sengaja didirikan di tengah perkampungan penduduk, agar dapat digunakan oleh masyarakat selama 24 jam. Dengan begitu, masyarakat umum akan semakin berkesempatan berlatih panjat tebing.
Ketua Harian FPTI Sleman, Karis mengatakan, Bayu Climbing Center merupakan jawaban atas belum tersedianya fasilitas umum latihan panjat di area publik. Selama ini media latihan panjat hanya ada di kampus-kampus atau sekolah tertentu dan di geluti oleh para mahasiswa pecinta alam.
"Dengan adanya Bayu Climbing Center ini diharapkan tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat, khususunya para karang taruna dan perkumpulan pemuda menggandrungi olahraga ini," katanya, beberapa waktu lalu.
Karis menambahkan, nama Bayu Climbing Center dipilih untuk menghormati keberhasilan Bayu yang berhasil mewakili Sleman meraih juara nasional yang pertama kali, di kelas Boulder Peorangan Putra pada tahun 2010.
Ke depan direncanakan akan dibangun pusat latihan panjat lain dengan mengabadikan nama-nama atlet peraih juara nasional dari kabupaten Sleman seperti Fitriyani Climbing Center, Wahyu Purnomo Climbing Center dan lain-lain.
Rencananya, Bayu Climbing Center akan diresmikan oleh Bupati Sleman pada Minggu (5/2) mendatang, dan dilanjutkan dengan demonstrasi pemanjatan oleh atlet-atlet panjat tebing Sleman.
Pada pembukaan tersebut, rencananya juga akan diundang pejabat pemkab terkait olahraga dan pendidikan, camat, lurah, pemuda karang taruna dan perkumpulan mapala anggota FPTI Kabupaten Sleman.(*)