Tuesday, February 19, 2013

Panjat Tebing Sleman : Kids’ Fun Climbing Goes to School

Sepertinya tidak mungkin apabila papan panjat buatan dibawa ke sekolah secara portable. Namun, bila hanya dipikirkan tentu akan mustahil. Program ini menawarkan suatu papan panjat portable, dalam artian bisa dibawa kemanapun sesuai dengan lokasi yang diinginkan. Kali ini, sekolah menjadi tujuan utama. Berangkat dari pemikiran bahwa memanjat adalah suatu insting yang dimiliki oleh setiap manusia, maka anak-anak merupakan sumber daya dimana bibit pemanjat dari Indonesia berawal.

Sebuah gebrakan yang sangat tidak familiar di Indonesia karena beberapa negara lain telah membuat venue panjat yang menyenangkan bagi anak usia dini. Entah dari segi poin panjat maupun bentuk venue sendiri. Untuk merangsang rasa ingin tahu anak-anak, program yang akan dilangsungkan tentu berbasis experience. Di mana anak-anak mencoba “permainan” yang mungkin masih asing bagi dirinya. Wall panjat portable berbentu kastil misalkan, dilengkapi dengan poin panjat dengan bentuk berbagai macam hewan dengan ukuran dan jarak mudah dijangkau oleh anak-anak.

Ketertarikan yang berawal dari “tampang” venue tentu menggugah rasa ingin tahu anak-anak. Harapan lain adalah anak-anak dapat menekuni ”permainan” barunya secara simultan, sehingga dapat tumbuh atlet-atlet panjat usia dini. Prinsip yang penting diketahui bagi anak-anak adalah setiap olahraga pastinya memiliki resiko atau dampak tertentu, namun olahraga panjat tidaklah berbahaya karena dipastikan adanya pengamanan pemanjat sendiri (matras, tali, maupun full body harness).

Tak hanya sampai perkenalan apa itu olahraga panjat, penyelenggara mengadakan suatu kegiatan berhadiah bagi anak-anak. Setiap poin tertinggi memiliki hadiah tertentu, sehingga anak-anak bersaing untuk dapat mencapai poin yang paling tinggi.

Visit Yogyakarta / Jogja