Sunday, February 22, 2009

Format kompetisi RINTISAN BERANTAI – LEAD MULTIPITCH PANJAT TEBING PORPROV X-2009



Pemanjatan dilakukan oleh dua pemanjat (berpasangan) putra-putri dan campuran, pemanjat pertama (C1) dan pemanjat kedua (C2).

PERALATAN PEMANJAT
1. Belay device non auto; Stich Plate, Tuber, Sheriff, ATC (bukan Grigri dan atau Figure eight).
2. Cows Tail.
3. Helm Panjat Tebing.
4. Pemanjat diperkenankan untuk menggunakan padding (pelindung lutut dan tangan).

SIMPUL
1. Simpul pangkal (Clove Hitch)
2. Simpul 8 (Figure eight knot)

JALUR
1. Titik pengamanan disediakan 3 Hanger (baik dipasang secara segaris horizontal maupun tidak) dan dipasang karabiner oval berpengunci.
2. Semua runner telah terpasang pada lintasan.
3. Pada pitch sambungan (menuju pitch 2) terpasang swivel sebagai penanda runner 1 pada pitch tersebut (pitch2).

PENILAIAN
1. Nilai Maksimum 2 TOP.
2. TOP 1 + Nilai,
3. PITCH 1 + Nilai,
4. Minimal nilai pemanjatan,
5. dan jika terjadi nilai yang sama, maka akan dilihat waktu pemanjatan tercepat.

PROSEDUR PEMANJATAN
1. Waktu pemanjatan dihitung ketika pemanjat telah melewati garis START.
2. Sebelum melewati garis START kedua pemanjat telah mengaitkan ujung tali ke Harnest masing-masing dengan simpul 8 sebelum melakukan pemanjatan.
3. Pemanjat pertama (C1), melakukan pemanjatan secara leading menuju Pitch 1 (P1) dibelay oleh pemanjat kedua (C2) dengan body belay.
4. Pemanjat pertama (C1) mengaitkan tali pada runner (yang telah terpasang) secara berurutan.
5. Jika pemanjat pertama (C1) telah sampai pada Pitch 1 (P1), dan memasang pengaman dengan urutan sebagai berikut:
a. mengaitkan tali ke Runner (yang ditandai khusus), memasang cow’s tail pada hanger/runners yang telah ditandai.
b. Memasang pengaman Hanging Belay dengan simpul pangkal (Clove Hitch) pada pengaman/Hanger, dan simpul tersebut diupayakan sedekat mungkin dengan harnest.
c. Selanjutnya pemanjat tersebut memasang simpul 8 (figure eight knot) yang akan dihubungkan pada pengaman terakhir, kemudian pemanjat dipersilahkan untuk merapikan tali yang menjulur kebawah.
d. Pemanjat pertama (C1) di Pitch 1 (P1) menyiapkan peralatan belaying untuk pemanjat kedua (C2) dengan system Hanging Belay di Body.
e. Pemanjat kedua (C2) melakukan pemanjatan setelah mendapat tanda dari juri lintasan berupa bendera berwarna hijau, dengan melepaskan tali utama dari runner secara berurutan dan melanjutkan pemanjatan sampai TOP.
f. Pemanjat kedua (C2) dinyatakan TOP jika telah memasang Cow’s Tail pada pengaman/hanger yang telah ditandai sebagai TOP.
g. Pemanjatan dinyatakan selesai dan kedua pemanjat diturunkan melalui FIX ROPE oleh petugas.

PENGHENTIAN PEMANJATAN
1. Jika salah satu pemanjat terjatuh, maka pemanjatan dianggap selesai dan dinilai berdasarkan poin/hold yang terakhir dipegang.
2. Jika salah satu pemanjat melakukan kesalahan pada pembuatan dan penempatan simpul, akan mendapat peringatan pertama (juri linatasan akan menunjukkan bendera merah). Dan jika melakukan kesalahan yang sama kedua kalinya maka pemanjatan akan dihentikan.
3. Apabila pemanjat tidak memasang atau melepas tali utama ke/dari runner secara berurutan.
4. Apabila gerakan yang dilakukan oleh belayer membantu pemanjat untuk menambah ketinggian, maka juri akan menghentikan pemanjatan yang dilakukan oleh suatu regu.
5. Apabila pemanjat melepas simpul/pengaman sebelum ada tanda “OK” dari juri.
6. Untuk ketentuan penghentian pemanjatan lainnya mengikuti peraturan umum kategori rintisan.

DISKULAIFIKASI
1. Apabila pemanjat tidak menggunakan peralatan standar (rekomendasi UIAA, FPTI), semisal Helm Panjat Tebing dan belay device.

ATURAN TAMBAHAN
1. Tegangan tali diperbolehkan selama tidak membantu pemanjat menambah ketinggian.
2. Waktu pemanjatan ditentukan oleh Kepala Pembuat Jalur bersama Presiden Juri dan selanjutnya akan diumumkan.
3. Peraturan yang lain mengacu pada peraturan umum kompetisi Rintisan.
sumber : fpti diy

Visit Yogyakarta / Jogja