Harapan munculnya penerus Bayu, atlet andalan sleman mulai bersemi kembali. Pada Sirkuit Panjat Tebing Daerah di SMA 3 hari sabtu dan minggu lalu, telah lahir atlet kecil yang kebetulan namanya juga Bayu. Siswa kelas 5 sd ini bertanding begitu semangat, begitu antusias dan yang lebih membanggakan tidak takut kalah.
Bayu kecil sadar, dia baru berlatih seumur jagung, sementara lawan-lawannya sudah minimal 2 tahun berlatih. Namun Bayu Kecil mampu menembus 4 besar. Prestasi yang harus dibanggakan di apresiasi oleh seluruh jajaran panjat tebing sleman. Dan yang lebih memberi harapan adalah bahwa si bayu kecil di dukung penuh oleh orang tuanya yang juga begitu antusias menonton sampai akhir pertandingan.
Bapak dan ibunya selalu mengikuti setiap perkembangan anaknya, begitu si Bayu Kecil catatan waktu di kelas speed lebih baik nampak tersenyum. Gak peduli anaknya masih kalah, namun progres reportnya menunjukkan kemajuan artinya sebuah usaha anaknya beliau hargai, artinya rasa kepuasaan karena anaknya berjuang keras beliau ekspresikan.
Sementara Bayu atlet andalan sleman belum berhasil menjadi yang terbaik pada Kompetisi Tingkat Nasional Kompos di Stadion Manahan Solo. Bayu telah berjuang, dari posisi penyisihan menduduki peringkat belasan, di babak semifinal menembus peringkat 8 dan di final mampu memperbaiki peringkat di tempat ke 5. Sebuah usaha yang keras, sebuah kerja yang membanggakan juga.
Terus semangat untuk Bayu Kecil, tetap berjuang untuk Bayu besar dan kami seluruh jajaran pengurus fpti sleman mengucapkan terima kasih atas perjuangan di arena pertandingan yang tidak kenal lelah dan takut. Semoga ada manfaatnya dan MAJULAH PANJAT TEBING SLEMAN, JAYALAH PANJAT TEBING INDONESIA!