IMPIAN besar Fitriyani terwujud sudah. Dara manis asal RT 01 RW 11 Triharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini berhasil menyumbangkan medali emas SEA Games bagi Indonesia melalui cabang panjat tebing nomor speed track.
Emas pertamanya di level internasional diraih setelah mengalahkan sesama atlet Indonesia lainnya, Santi Welyanti, dengan selisih waktu 0,03 detik. Fitriyani tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. Dia mengaku bangga dan terharu karena mampu turut mengharumkan Tanah Air dan keluarga. Air matanya tak tertahankan lagi saat Indonesia Raya dikumandangkan.
”Saya sangat bangga sekaligus terharu saat Indonesia Raya dikumandangkan. Tak terasa saya menangis saat medali emas dikalungkan,” ucap putri pertama dari dua bersaudara ini berkisah saat dihubungi kemarin. Dara kelahiran 20 April 1988 ini menuturkan, keberhasilan yang diraihnya tak lepas dari dukungan penuh orang tua serta rekan-rekannya.
Sesuai janjinya semula, lulusan Universitas Gadjah Mada ini akan memanfaatkan hadiah yang diterimanya untuk memberangkatkan orang tua ke Tanah Suci. ”Saya akan menunaikan janji saya kepada bapak-ibu untuk memberangkatkan mereka ke Tanah Suci. Ini menjadi hadiah terindah buat mereka dan buat saya secara pribadi. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan membahagiakan orang tua,” kata dia sumringah.
Wakhidah, ibu Fitriyani, mengatakan bahwa dukungan penuh tak pernah putus diberikan bagi putri tercintanya. Agar Fitri meraih hasil terbaik, Wakhidah dan suaminya, Suwardi, menjalankan puasa sunah secara rutin, baik sebelum maupun sesudah putrinya bertanding. Puasa sunah masih mereka jalankan hingga kini sebagai wujud syukur atas keberhasilan putri mereka.
”Kami tidak bisa mendukung dengan cara lain. Kami hanya mendukung dia lewat doa dan puasa sunah. Kami bersukur karena dia berhasil meraih ambisinya,” ucap Wakhidah. Suwardi sendiri mengaku, malam sebelum mempersembahkan medali emas, putri tercintanya sempat menghubungi melalui telepon. Saat itu Fitri berjanji bakal memberangkatkan keduanya ke Tanah Suci jika berhasil meraih medali emas.
”Dia sempat bilang begitu. Kami serahkan semuanya kepada dia.Yang pasti, kami sangat bangga karena putri tercinta kami mampu mempersembahkan emas untuk negeri ini,” terangnya bangga. Ketua Harian FPTI Sleman Karis turut berbangga atas prestasi salah satu atletnya tersebut.
Dia menilai Fitri memiliki momentum yang pas setelah memutuskan fokus di nomor speed track. Dia berharap keberhasilan Fitri mampu memacu semangat atlet panjat tebing asal Sleman lainnya. ”Kami bangga dengan apa yang sudah dia raih. Keberhasilan dia menjadi contoh bagi atlet muda lainnya. Ke depan, kami berharap lebih banyak atlet Sleman yang mampu mengikuti jejak dia mengukir prestasi di level internasional,” ucap dia.
Sukses besar Fitriyani tidak didapat dengan mudah. Fitri malang melintang mengejar prestasi di bidang yang digemarinya sejak kuliah ini. Berkat kerja kerasnya, Fitri juga sempat menjadi juara 3 Kejurnas Junior kelas speed klasik di Bali (2005), juara 3 Kejurnas junior kelas speed klasik di Jakarta (2007), serta juara 1 kejurnas antarmahasiswa kelas speed klasik di Palu (2007).
Berikutnya juara 3 Asian Youth tahun 2007 kelas speed klasik di Yogyakarta,juara 3 PON Kaltim 2008 kelas speed beregu putri atas nama DIY. Juara 1 Kejurnas resmi FPTI tahun 2010 kelas speed track perorangan putri di Jakarta, juara 1 Seleknas SEA Games 2011 di Surabaya kelas speed track perorangan putri. Lalu juara 2 speed track campuran di Pra-PON 2011 Jawa Tengah dan juara 3 ekstrem games 2011 di Palembang. ● sodik