Metrotvnews.com, Purwokerto: Panjat tebing identik dengan olahraga keras yang menuntut ketahanan fisik yang prima. Di Purwokerto, Jawa Tengah, berdiri kafe panjat tebing. Lokasinya di kompleks Pemusatan Latihan Atlet Panjat Dinding Purwokerto. Kafe ini sangat meramaikan suasana latihan.
Kompleks ini merupakan taman kota dan merupakan daerah hijau. Makanya, dalam membuat kafe tidak ada satu pun pohon yang ditebang. Didesain dengan tenda-tenda seperti layaknya orang yang sedang berkemah, kafe ini menjadi tempat istirahat para atlet Purwokerto setelah melakukan latihan. Atap atau ruang makan yang digunakannya juga didesain agar bisa menikmati angin segar dan alam bebas.
Kafe ini berdiri atas kerja keras dari para atlet yang mengumpulkan uang. Uang ini mereka dapatkan dari hasil kerja keras mereka setiap memenangkan kejuaraan. Menurut pengelola kafe Timbul Andi, pertama-tama mereka mencari dana untuk sekretariat. Saat itu ternyata juga butuh disediakan makanan untuk para atlet. Maka diputuskan untuk mendirikan kafe ini.
Macam-macam makanan disajikan di sini. Semuanya unik dan menyehatkan serta penuh dengan nuansa petualangan. Di antaranya bakmi Gunung Bromo dan ikan gurame bakar Gunung Rinjani. Cara memasaknyapun berbeda dengan masakan lain. Untuk bakmi Gunung Bromo diperlukan bumbu khusus dan menggorengnya dengan tungku. Penggunaan tungku agar bumbu semakin meresap dan gurih. Bumbumnya dipilih yang masih segar dan langsung dibeli dari pasar tradisional.
Sebelum dicampurkan dengan bakmi yang telah diberikan bumbu, sayuran seperti kol, daun bawang dan wortel dimasak setengah matang. Ini dimaksudkan agar kandungan vitamin yang ada di dalamnya tidak banyak yang terbuang. Yang jelas, cita rasa petualangannya tetap melekat.
Menu lain seperti gurami bakar Gunung Rinjani sering dibawa oleh para pendaki untuk naik gunung. Karena menu ini dianggap sangat praktis untuk dibawa. "Ini menunya enak. Rasanya juga enak banget. Saya sering ke sini sambil liat pemandangan. Rasanya enak," kata Novia Rusanti, ppengunjung.
Dengan adanya kafe ini para atlet dan calon atlet ini tetap bersemangat untuk berlatih sekaligus berbisnis. Uang yang mereka hasilkan juga untuk membiayai latihan dan membeli alat-alat latihan.(DOR)
Sumber : http://www.metrotvnews.com
Kompleks ini merupakan taman kota dan merupakan daerah hijau. Makanya, dalam membuat kafe tidak ada satu pun pohon yang ditebang. Didesain dengan tenda-tenda seperti layaknya orang yang sedang berkemah, kafe ini menjadi tempat istirahat para atlet Purwokerto setelah melakukan latihan. Atap atau ruang makan yang digunakannya juga didesain agar bisa menikmati angin segar dan alam bebas.
Kafe ini berdiri atas kerja keras dari para atlet yang mengumpulkan uang. Uang ini mereka dapatkan dari hasil kerja keras mereka setiap memenangkan kejuaraan. Menurut pengelola kafe Timbul Andi, pertama-tama mereka mencari dana untuk sekretariat. Saat itu ternyata juga butuh disediakan makanan untuk para atlet. Maka diputuskan untuk mendirikan kafe ini.
Macam-macam makanan disajikan di sini. Semuanya unik dan menyehatkan serta penuh dengan nuansa petualangan. Di antaranya bakmi Gunung Bromo dan ikan gurame bakar Gunung Rinjani. Cara memasaknyapun berbeda dengan masakan lain. Untuk bakmi Gunung Bromo diperlukan bumbu khusus dan menggorengnya dengan tungku. Penggunaan tungku agar bumbu semakin meresap dan gurih. Bumbumnya dipilih yang masih segar dan langsung dibeli dari pasar tradisional.
Sebelum dicampurkan dengan bakmi yang telah diberikan bumbu, sayuran seperti kol, daun bawang dan wortel dimasak setengah matang. Ini dimaksudkan agar kandungan vitamin yang ada di dalamnya tidak banyak yang terbuang. Yang jelas, cita rasa petualangannya tetap melekat.
Menu lain seperti gurami bakar Gunung Rinjani sering dibawa oleh para pendaki untuk naik gunung. Karena menu ini dianggap sangat praktis untuk dibawa. "Ini menunya enak. Rasanya juga enak banget. Saya sering ke sini sambil liat pemandangan. Rasanya enak," kata Novia Rusanti, ppengunjung.
Dengan adanya kafe ini para atlet dan calon atlet ini tetap bersemangat untuk berlatih sekaligus berbisnis. Uang yang mereka hasilkan juga untuk membiayai latihan dan membeli alat-alat latihan.(DOR)
Sumber : http://www.metrotvnews.com